Jokowi Dukung Percepatan Sistem Pembayaran Lintas Batas di ASEAN
- Tangkapan layar/Natania Longdong.
VIVA Bisnis – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa transformasi ekonomi digital merupakan prioritas bersama. Hal itu diungkapkan Jokowi Dalam pembukaan 'Advancing Regional Digital Payment Connectivity' rangkaian dari acara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
"Ini adalah salah satu kunci ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi pemulihan ekonomi agar lebih kuat, inklusif dan kolaboratif," kata Jokowi seperti disiarkan di akun Youtube Bank Indonesia, Senin, 14 November 2022.
Di Indonesia sendiri, lanjut Jokowi, guna mempercepat transformasi ekonomi digital, telah dilakukan terobosan mengenai sistem pembayar yaitu melalui pengembangan QRIS, BI FAST, dan SNAP, serta tim percepatan perluasan digitalisasi daerah untuk mempercepat digitalisasi transaksi pemerintah.
Jokowi juga mengatakan bahwa ASEAN menjadi selangkah lebih maju dalam mengimplementasikan interkoneksi pembayaran lintas batas.
"Seperti kerja sama antara Indonesia dengan dan Thailand, serta interkoneksi fast payment antara Singapura dan Thailand. Sudah saatnya kerja sama ini diformalkan dalam regional payment connectivity sebagai wujud konkret implementasi G20 Road Map for Enhancing Cross Border," ujarnya.
5 Negara Teken MoU
Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman yang terdiri dari lima negara, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warijayo mengatakan bahwa penandatanganan itu akan memudahkan sistem pembayaran saat kita berada di lima negara tersebut.
"Kemana pun kami pergi di lima negara ASEAN ini, kami dapa menggunakan standar internasional QR, yang sudah ada di Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina. Tidak perlu dikonversi ke dolar AS," ujarnya.
Mengenai hal itu, Jokowi juga terus mendukung kemudahan akses pembayaran, dan menurutnya hal tersebut akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi. Terutama, dalam sektor pariwisata perdagangan, dan UMKM, sehingga mampu mendorong akselerasi pemilihan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif.