Laris Manis, Omzet Perajin Penjor Meroket karena KTT G20
- VIVA/Maha Liarosh (Bali)
VIVA Bisnis – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali membawa berkah bagi sejumlah perajin penjor. Omzet mereka meningkat, karena banyaknya pemesanan penjor dari pemerintah maupun pemilik hotel.
Nyoman Sugana (45) salah satu perajin penjor dari Bali yang ketiban rezeki merasa sangat beruntung dengan adanya perhelatan dunia KTT G20 itu. Omzet usaha yang digelutinya selama 10 tahun ini meningkat karena banyaknya pemesanan penjor hias dari pemerintah atau pemilik hotel yang digunakan untuk acara-acara KTT G20.
Perajin penjor.
- VIVA/Maha Liarosh (Bali)
Sebelum ada KTT G20 kata Nyoman Sugana, omzet usaha penjor yang dimilikinya hanya ramai pada saat-saat tertentu atau saat upacara saja. Namun saat ini, ia mengaku mendapatkan pemesanan penjor dari Desa Adat Kelan sebanyak 88 penjor hias ukuran sedang, dan 4 penjor hias ukuran besar untuk beberapa hotel.
"Semenjak ada KTT G20 orderan penjor hias meningkat. Satu penjor hias ukuran sedang seharga 1,7 juta dan ukuran besar 3,5 juta," kata Wayan Sugana, Kamis, 10 November 2022.
Penjor di Bali saat KTT G20.
- VIVA/Maha Liarosh (Bali)
Menurutnya dalam sehari Nyoman Gana bisa menghasilkan penjor hias sebanyak 20 batang penjor. Penjor-penjor ini akan dipasang di jalan-jalan yang dilewati para delegasi KTT G20 saat Puncak perhelatan Presidensi G20 yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November mendatang.
Penjor sendiri dibuat menggunakan alat atau unsur-unsur dari alam semesta. Seperti batang bambu yang ujungnya melengkung dihiasi dengan janur atau daun enau yang masih muda, cemara, andong dan pakis aji. Ujung penjor dihiasi dengan porosan dan bunga yang digantung.
Sementara itu untuk penjor upacara biasanya para perajin penjor juga akan menambahkan pernak pernik seperti buah-buahan atau hasil bumi, jajanan pasar.
