Luhut Sebut Indonesia Berperan Besar Dalam Pemulihan Ekonomi Dunia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Dok. Kemenko Marves

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menungkapkan, sebagai Presidensi G20, Indonesia akan berperan dalam pemulihan ekonomi dunia dan pembangunan berkelanjutan. Hal itu diutarakannya dalam seminar 'Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) International Seminar 2022', yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan tema 'Climate Change, Decarbonization, Sustainability, & Green Economy'.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

Dengan menjadi tuan rumah G20 tahun ini, Luhut menegaskan bahwa Indonesia berupaya menyediakan platform bagi para pemimpin dunia, untuk berkomitmen memastikan inklusifitas dalam pemulihan ekonomi dunia dan tidak meninggalkan siapa pun. 

"Dengan tiga fokusnya yakni strengthening global health architecture, digital transformation, dan energi transition," kata Luhut dalam keterangannya, Rabu 9 November 2022.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

G20 Indonesia 2022. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Luhut menjelaskan, ketiga area fokus tersebut adalah masalah umum yang melintas batas geografis tradisional. "Mereka adalah tantangan kompleks yang membutuhkan penyelarasan dan kolaborasi di tingkat regional dan global," ujarnya.

PPN 12% Membebani? Ini Alasan Mengapa Frugal Living Bisa Guncang Ekonomi RI

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tema yang diangkat pihaknya ini menunjukkan bahwa LPS ingin meningkatkan awareness, akan pentingnya isu perubahan iklim di kalangan deposit insurance berbagai negara. 

Dia berharap, LPS bisa menjadi salah satu pioneer dalam isu ini, terutama di kalangan deposit insurer. LPS pun membuka ruang dialog diantara berbagai deposit insurance, supaya memiliki suatu inisiatif bersama.

"Yang nantinya dapat turut serta berkontribusi dalam memperkuat stabilitas dan pemulihan sistem keuangan global yang lebih berkelanjutan," kata Yudhi.

Selain itu, lanjut Yudhi, LPS sebagai salah satu otoritas keuangan di Indonesia, terus mendorong upaya pemerintah dalam melakukan transisi menuju green economy. Saat ini, LPS juga telah memiliki program 'LPS Banking Award', yang salah satu kategorinya adalah Bank teraktif dalam Green Banking.

"Hal ini untuk memberikan dukungan bagi industri perbankan, yang memiliki peran besar dalam mendukung perbankan hijau," ujarnya.

Diketahui, Seminar Internasional ini turut dihadiri oleh Helen Cark, Mantan Perdana Menteri New Zealand, para delegasi Deposit Insurance Corporation (DIC), dan juga para tamu undangan yang berasal dari akademisi, para pengambil kebijakan dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya