Sri Mulyani Ungkap Bukti Ekonomi RI Masih Kuat saat Global Melambat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kinerja neraca perdagangan Indonesia masih kuat. Meskipun, saat ini tren perekonomian global tengah melambat.

Hal itu menurutnya dapat dilihat dari capaian ekspor pada kuartal III-2022, yang secara riil dapat tumbuh 21,6 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) sementara impor juga tumbuh 23 persen yoy.

"Ekspor terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, demikian juga dengan impor yang tumbuh kuat dalam rangka mendukung kebutuhan pasokan untuk ekspansi produksi dalam negeri," kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Rabu 9 November 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

Sementara itu, Menkeu mengatakan bahwa konsumsi pemerintah juga terus melanjutkan normalisasi, seiring dengan kondisi penyebaran kasus COVID-19 yang jauh lebih terkendali.

Meskipun konsumsi pemerintah secara tahunan masih terkontraksi sebesar 2,9 persen yoy, namun konsumsi pemerintah itu juga masih dapat tumbuh 11,7 persen secara quarter-to-quarter (qtq) dibandingkan dengan kuartal II-2022.

Di sisi lain, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) juga terpantau menguat, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi nasional dan membaiknya keyakinan dari para pelaku usaha.

Tingkat pertumbuhan PMTDB atau investasi tercatat meningkat, dari sebelumnya 3,1 persen di kuartal II-2022 menjadi 5,0 persen di kuartal III-2022 yoy.

Punya Masa Depan Cerah, LPEI Genjot Ekspor Bubuk Kelor supaya Makin Moncer 

"Secara kuartalan, investasi kuartal III-2022 tumbuh 6,5 persen (qtq) dibandingkan dengan kuartal II-2022. Investasi non-bangunan, khususnya mesin dan kendaraan komersial, juga tercatat tumbuh pesat sebesar 17,1 persen (yoy)," ujarnya.

Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok
 Ketua DPP PKB Dita Indah Sari

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa kenaikan PPN sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan APBN.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024