Blibli Tegaskan Siap Hadapi Ketidakpastian Global, Begini Strateginya

CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto.
Sumber :
  • Dok. Blibli

VIVA Bisnis – PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli, menegaskan optimistismenya untuk menghadapi berbagai dampak dari ketidakpastian global di tahun 2023 mendatang. Khususnya, dalam menghadapi situasi di tengah inflasi dan tren kenaikan suku bung yang berisiko memicu resesi ekonomi.

Perekonomian Global Masih Stagnan, OJK Waspadai Dampaknya ke Perbankan RI

Chief Executive Officer (CEO) Blibli, Kusumo Martanto mengatakan, pihaknya akan berupaya mencari rekan kerja sama untuk menyuplai produk dan para pemegang merek. Sehingga, opersional bisnis lebih efisien dan efektif.

"Kami di Blibli, Tiket.com, dan Ranch Market, sudah cukup solid untuk menghadapi ketidakpastian global. Karena itulah kami berkomitmen untuk terus mengejar optimalisasi dan efisiensi sejak awal," kata Kusumo dalam telekonferensi, Selasa, 8 November 2022.

Dharma Pongrekun Sebut Indonesia Bakal Hadapi Resesi Super Berat di 2025-2030

Hal senada juga diutarakan oleh Chief Financial Officer (CFO) Blibli, Hendry, yang menjelaskan bahwa sejak awal bisnis model Blibli adalah berfokus untuk meningkatkan keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas.

IPO Blibli.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id
Perkuat Ekonomi di Lamsel, Egi-Syaiful Ingin Lahirkan Wirausaha Baru

"Seiring dengan ekosistem omnichannel yang dibangun perseroan," kata Hendry.

Dia mengatakan, dengan melihat sejumlah sinyalemen sejak semester I-2022, Blibli sangat optimis dengan strategi yang akan dilakukannya untuk menghadapi berbagai ancaman ketidakpastian global di tahun 2023 mendatang.

"Apalagi, ke depannya masih banyak efisiensi yang akan kami lakukan dengan omnichannel," ujarnya. 

Sebagai informasi, di sepanjang semester I-2022, Blibli tercatat mampu mencatatkan processing value (TPV) sebesar Rp 24,13 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 89,29 persen secara tahunan, dari Rp 12,75 triliun di Semester I-2021.

Segmen 1P retail berkontribusi sebesar 19,1 persen dari TPV Semester I-2022. Lalu, segmen 3P retail menyumbang 58,9 persen, segmen institusi sebesar 13,9 persen, dan physical stores 8,1 persen.

Gudang Blibli di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.

Photo :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Sejak 2019 hingga paruh pertama 2022, Blibli telah melakukan efektivitas pemasaran. Di mana, rasio biaya pemasaran terhadap TPV turun dari 6 persen di 2019 menjadi 3,6 persen pada Semester I-2022. Efisiensi juga dilakukan pada potongan harga atau diskon promosi, di mana pada 2019 rasio diskon Blibli terhadap TPV sebesar 7,1 persen, kemudian turun menjadi 2,3 persen di semester I-2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya