Pemulihan Ekonomi Berlanjut, Rupiah Menguat Rp 15.670 per Dolar AS

Uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa pagi, 8 November 2022. Terpantau pukul 09.11 WIB rupiah menguat sebesar 37 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp 15.670 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.707 per dolar AS.

Apa Itu Redenominasi? Ini Tujuan dan Dampaknya pada Nilai Mata Uang Nasional

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.692 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar saat ini tengah dikejutkan dengan rilis Produk Domestik Bruto (PDB) yang tumbuh melesat di atas ekspektasi para analis maupun Pemerintah.

Rupiah Melemah Dipicu Kekhawatiran Perang di Ukraina dan Timur Tengah

Baca juga: Segera Rampung dan Diumumkan 21 November, Intip Bocoran Formula UMP 2023

"Dan ini menandakan bahwa krisis ekonomi di Eropa yang di takutkan oleh berbagai lembaga internasional, baik Bank Dunia, IMF maupun ADB. Namun PDB yang positif membawa berkah tersendiri bagi keberlangsungan perekonomian Indonesia," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa 8 November 2022.

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Ibrahim menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022 mencapai 5,72 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 5,44 persen secara tahunan.

"Ini menandakan bahwa pemulihan Indonesia terus berlanjut dan trennya semakin menguat. Secara sektor, ekonomi Indonesia ditopang oleh industri, pertambangan, pertanian dan perdagangan. Sementara itu, konsumsi tetap dominan sebagai penopang pertumbuhan," jelasnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ibrahim menjelaskan, sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 akan tumbuh sangat kuat di atas 5,5 persen.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan Eropa serta Singapura pertumbuhan ekonomi RI masih unggul. Sebab kedua negara tersebut masing-masing tumbuh 2,4 persen dan 4,4 persen. Tetapi bila dibandingkan dengan Vietnam, Indonesia masih tertinggal jauh.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.680-Rp 15.740," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya