Gelar Rights Issue, Semen Indonesia Siap Caplok Semen Baturaja
- Semen Baturaja
VIVA Bisnis – PT Semen Indonesia Tbk (SIG) akan melakukan aksi korporasi berupa Penawaran Umum Terbatas dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Utama Semen Indonesia, Donny Arsal mengatakan, restu untuk rights issue yang diperoleh melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) itu, akan dilakukan melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1,07 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100,- per saham.
Dia menjelaskan, dana hasil right issue itu akan dilakukan untuk melakukan konsolidasi Semen Baturaja (SMBR) ke dalam perseroan, melalui penyertaan 7,49 miliar saham seri B atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMBR.
Baca juga:Â Menhub Senang Harga Motor Listrik Kini Hanya Rp 12,5 Juta, Tapi...
"Integrasi BUMN Sub-Klaster Semen antara SIG dan Semen Baturaja ini, merupakan inisiatif dalam mendukung agenda pemerintah untuk pembangunan Indonesia dan pengembangan industri semen," kata Donny dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin 7 November 2022.
Dia berharap, integrasi antara SIG dan SMBR ini dapat meningkatkan kapabilitas dalam memenuhi permintaan semen, seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Serta mendukung kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen yang memadai, untuk pembangunan nasional melalui penguatan posisi perusahaan BUMN Semen," ujar Donny.
Di sisi lain, lanjut Donny, sampai kuartal III-2022, SIG juga berhasil mencatatkan pertumbuhan yang solid. Di mana, EBITDA absolut tercatat meningkat 0,6 persen menjadi Rp 5,73 triliun, seiring marjin EBITDA yang juga meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara, laba bersih SIG juga meningkat 18,9 persen menjadi Rp 1,65 triliun, dengan peningkatan marjin laba bersih 1,0 persen menjadi 6,5 persen dibandingkan tahun lalu.
"Capaian positif tersebut tidak lepas dari upaya Perseroan yang terus fokus pada strategi pengelolaan pasar dan harga, konsisten dalam meningkatkan operational excellence untuk mencapai optimalisasi operasi dan efisiensi biaya, serta inisiatif untuk terus berinovasi dengan mengembangkan diversifikasi produk," ujarnya.