BPS: Tingkat Pengangguran RI Turun 5,86 Persen pada Agustus 2022

Para pencari kerja beristirahat disela-sela acara Indonesia Spectacular Job Fair “JOB FOR CAREER” Festival 2019 di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Bisnis – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen atau 8,42 juta orang. Angka tersebut turun 0,63 persen poin bila dibandingkan Agustus 2021 yang sebesar 6,49 persen.

BPS Ungkap Impor Pakaian Jadi Masih Banjiri Pasar RI, Didominasi dari Tiongkok

"Kalau dilihat dari tingkat pengangguran terbuka di bulan Agustus 2022 yaitu sebesar 5,86 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam telekonferensi, Senin 7 Oktober 2022.

Adapun penurunan tingkat pengangguran itu jelas Margo, karena membaiknya perekonomian Indonesia yang menyebabkan kondisi ketenagakerjaan ikut positif. Di mana berdasarkan catatan BPS, perekonomian RI mampu tumbuh di atas 5 persen selama empat kuartal beruntun.

RI Impor Beras 3,85 Juta Ton hingga November 2024, BPS: Paling Banyak dari Thailand

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 7 November 2022: Global dan Antam Tergelincir

Untuk kuartal IV-2021 tumbuh 5,02 persen, kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen, kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen, dan kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen.

Ekspor Batu Bara dan Besi-Baja RI Moncer di November 2024, CPO dan Turunannya Anjlok

"Dan ini kalau dibandingkan Agustus 2021 terjadi penurunan. Jadi di Agustus 2021 sebesar 6,49 persen dan di Agustus 2022 turun menjadi 5,86 persen," jelasnya.

Margo menjelaskan, penurunan tingkat pengangguran terbuka ini konsisten terjadi baik bagi penduduk laki-laki dan perempuan. Selain itu, penurunan juga terjadi di tingkat desa atau kota.

Pengangguran

Photo :
  • U-Report

"Secara wilayah desa dan kota di bulan Agustus 2022 ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021," ujarnya.

Selain itu, BPS mencatat bahwa terdapat 4,15 juta orang atau 1,98 persen penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 sebesar 0,24 juta orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 sebesar 0,32 juta orang.

Sementara tidak bekerja karena COVID-19 sebesar 0,11 juta orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebesar 3,48 juta orang.

Nahdlatul Ulama. (Foto ilustrasi).

Bela KH Syarbani yang Dicap 'Pengangguran', Rabithah Melayu Banjar: Dia Aktivis Sosial, Pensiunan PNS

KH Muhammad Syarbani Haira merupakan salah satu pembicara dalam forum Pra Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU). Kiai Syarbani disebit pengangguran.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024