Dukung Pariwisata Bali, Subholding Gas Pertamina Manfaatkan Keunggulan CNG dan LNG

Pemanfaatan CNG dan LNG di Bali.
Sumber :
  • Dok. PGN

VIVA Bisnis – Subholding Gas Pertamina berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi non pipa yakni CNG dan LNG di Pulau Bali, utamanya memberikan manfaat efisiensi bagi pengguna di berbagai sektor. Saat ini, pengguna gas bumi di Bali rata-rata bergerak di sektor komersial seperti hotel, restoran, kafe.

Liburan Akhir Tahun Makin Asyik! Kemenpar Keluarkan Aturan Baru untuk Wisatawan

Direktur Utama Pertagas Niaga, Aminuddin menjelaskan bahwa sama halnya dengan gas bumi yang disalurkan dengan pipa, penggunaan CNG maupun LNG memiliki keunggulan mendorong daya saing brand produk maupun jasa. Ketersediaan pasokan selama 24 jam seminggu juga akan menjadi nilai lebih, sehingga pelanggan tidak akan mengalami kendala kehabisan bahan bakar.

“Tidak hanya sisi penurunan cost produksi pada biaya yang dibayarkan, konsumen selama memakai gas bumi akan mendapatkan manfaat lain seperti sustainability operasi dan layanan. Harga gas bumi dalam hal ini CNG, selain lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya, juga lebih stabil. Untuk perhitungan perencanaan biaya energi juga lebih akuntable, karena pemakaian gas bumi dapat diperhitungkan secara riil dan dapat digunakan sebagai basis data pengelolaan biaya operasi,” jelas Aminuddin dalam keterangannya kepada media, dikutip Senin 7 November 2022.

Simak Sederet Promo di Serambi MyPertamina untuk Konsumen saat Nataru

Baca juga: Konstruksi Smelter Batu Hijau Hampir 50 Persen, Amman Mineral Telan Investasi Rp 14,7 Triliun

Aminuddin menuturkan, dengan harga yang lebih kompetitif, CNG dan LNG juga dapat berdampak positif ekonomi bagi pelanggan. Bali sebagai destinasi wisata diharapkan semakin meningkatkan daya saing ekonomi dan pemanfaatan CNG dapat menjadi salah satu penopang energi bersih di Bali.

Pertamina Jamin Kualitas Pertamax untuk Kendaraan Bermotor

PT Pertagas Niaga selaku afiliasi Subholding Gas Niaga telah menginisiasi penyaluran gas bumi non pipa di Bali, mengingat Bali merupakan salah satu wilayah yang belum terkoneksi jaringan gas bumi Subholding Gas Group.

Suplai CNG oleh Pertagas Niaga bekerja sama dengan Patra Logistik telah dilakukan ke The Trans Resort Bali, Badung sebagai konsumen pelopor CNG di Bali. Potensi konsumen terus meningkat, sehingga PGN grup berusaha menopang dengan alternatif gas bumi dalam bentuk LNG dengan manfaat yang serupa. Conrad Hotel dan SOL by Melia merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.

“Perluasan CNG dan LNG yang massif ini juga bagian dari upaya Subholding Gas Pertamina untuk berkontribusi mengurangi impor energi dan menghemat subsidi LPG agar lebih tepat sasaran. Bersumber dari dalam negeri, pemanfaatan CNG dan LNG juga akan menopang kemandirian energi di Indonesia. Dukungan dari pemerintah juga sangat penting, agar pemanfaatan LNG oleh pelanggan di berbagai segmen didapatkan dengan harga yang kompetitif,” ujar Aminuddin.

Pengiriman LNG Pertagas Niagas ke Industri Kelapa Sawit di Bontang.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Selain CNG, gas bumi non pipa Subholding Gas juga disalurkan berupa LNG. Conrad Hotel menjadi hotel pertama di Bali yang memakai LNG untuk kebutuhan dapur, boiler, dan obor. Kebutuhan LNG di Conrad Hotel cukup besar, sehingga disalurkan menggunakan LNG Isotank berkapasitas 9.000 M³.

Hotel selanjutnya yang menggunakan LNG adalah SOL by Melia untuk kebutuhan dapur. LNG disalurkan menggunakan infrastruktur microbulk berkapatias 3000 M³.

Tak hanya itu, penetrasi pasar gas bumi di Bali juga diperkuat oleh PT Gagas Energi Indonesia sebagai afiliasi Subholding Gas Pertamina yang bergerak di bidang penyediaan gas bumi non pipa. Salah satu pelanggan PT Gagas yaitu PT Puri Saron yang bergerak di bidang perhotelan.

PT Pertagas Niaga melakukan upaya penyediaan CNG di Bali.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengungkapkan, penyaluran CNG di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, diperkiraan mencapai 3.000 M³ per bulan. Sedangkan proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M³ per bulan di akhir 2022.

“Subholding Gas grup dan afiliasinya bersinergi untuk mengakselerasi pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG maupun LNG melalui berbagai macam moda transportasi gas. Pengembangan infrastruktur tentunya terus dilakukan, karena kami ingin segera mengembangkan market di Bali yang sangat potensial,” ujar Hardiansyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya