Perusahaan Ini Borong 11 Unit N219 untuk Bantu Akses Umroh dari Pelosok RI
- VIVA/Adi Suparman
VIVA Bisnis – Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan dan Direktur Utama PT Karya Logistik Indotama, Krishna Soejitno menandatangani Kontrak Jual Beli 11 Unit Pesawat Terbang N219 dengan konfigurasi angkut penumpang beserta kelengkapannya.
Dalam keterangan pers yang diterima VIVA Bisnis pada Jumat 4 November 2022, kontrak ini termasuk penyediaan Basic Integrated Logistic Support di antaranya pelatihan, publikasi teknis, dukungan teknisi, warranty, dukungan suku cadang dan ground support equipment. Total harga kontrak jual beli 11 unit pesawat N219 adalah sebesar US$80,5 Juta.
Penandatanganan kontrak ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Baca juga: Curhat Ridwan Soplanit: Ingin Periksa Sambo-Putri Candrawathi, Tapi Terkendala Akses
Pesawat N219 pertama rencananya akan diserahkan oleh PTDI kepada PT Karya Logistik Indotama pada 28 bulan setelah kontrak berlaku efektif, dan unit kedua sampai dengan unit kesebelas Pesawat N219 diserahkan secara bertahap pada setiap empat bulan setelah Pesawat N219 sebelumnya.
PT Karya Logistik Indotama (PT KLI) merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang Pertambangan, Perdagangan dan Logistik. Dirut PT KLI, Bapak Krishna Soejitno yang juga bertindak sebagai Pemimpin Hebitren (Hubungan Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren), memiliki beberapa perusahaan lain di bidang energi.
PT KLI akan memanfaatkan N219 untuk meningkatkan konektivitas penumpang dan logistik di daerah terpencil ke bandara yang lebih besar, misalnya: Haji, Umroh dan Kegiatan Bisnis.
Dalam rangka dukungan produk layanan purna jual, PTDI telah memiliki dan mengoperasikan fasilitas dan overhaul, termasuk bengkel avonics, electrical, instrument, transmission, hydraulic dan propeller.
PTDI juga menyediakan satu set publikasi untuk setiap pesawat terbang N219 sesuai dengan spesifikasi Air Transportation Association (ATA) Chapter dan menyediakan satu orang Technical Assistance selama enam bulan di fasilitas yang ditunjuk PT Karya Logistik Indotama.
Pesawat N219 yang mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 44,69 persen merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (sebelumnya LAPAN) yang pada 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana.
Dan pada 10 November 2017 diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden RI, Joko Widodo, hingga akhirnya berhasil memperoleh Type Certificate (TC) pada 22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), Kementerian Perhubungan RI.