Tinjau Masjid Hadiah Pangeran MBZ Buat Jokowi, Menteri PUPR Soroti Kekurangan Ini
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA Bisnis – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Banjarsari, Solo, Jumat, 4 November 2022. Dari hasil peninjuannya menteri lulusan UGM Yogyakarta itu memberikan sejumlah catatan terhadap pembangunan masjid yang akan diresmikan pada 17 November 2022.
Pantauan VIVA Bisnis, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono tiba di proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo sekitar pukul 10.45 WIB. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti tampak menyambut kedatangan Basuki dan rombongan.
Setelah berbincang-bincang, selanjutnya mereka masuk ke dalam masjid melalui pintu bagian barat. Selain mengecek bagian dalam bangunan masjid, Menteri PUPR juga mengecek dengan teliti taman yang mengelilingi bangunan masjid yang berdiri di bekas depo milik Pertamina itu.
Baca juga: Curhat Ridwan Soplanit: Ingin Periksa Sambo-Putri Candrawathi, Tapi Terkendala Akses
Setelah sempat berbincang-bincang, selanjutnya mereka langsung masuk ke bagian dalam masjid melalui pintu bagian barat. Selain mengecek bagian dalam masjid untuk melihat progres pengerjaan ornamen dan interior, Basuki juga berkeliling di halaman masjid untuk melihat dari dekat taman masjid tersebut.
Usai melakukan pengecekan proyek pembangunan masjid megah itu, Basuki pun memberikan sejumlah catatan untuk segera diperbaiki sebelum diresmikan Presiden Jokowi dan Pangeran MBZ yang merupakan putra mahkota UEA pada 17 November 2022 mendatang.
“Ini membangun gedung itu finalisasinya, finishingnya itu mesti ada fine tuning. Lha ini perlu di-fine tuning beberapa, ada yang kayak tulisan asmaul husnanya font-nya kurang besar. Nanti kita akan ganti dengan font yang lebih besar,” kata dia usai meninjau pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jumat, 4 November 2022.
Selain tulisan asmaaul husna, Basuki juga menyoroti tempat wudhu karena terdapat pancuran air yang belum masuk lubang. Kemudian ditemukan juga keramik-keramik yang cowel-cowel dan keramik yang pemasangannya kurang rapi. “Ini benar-benar fine tuning untuk kerapian,” harap dia.
Dari hasil peninjauannya itu Basuki tak luput ikut memberikan catatan untuk penataan taman di sekitar masjid. Adanya temuan tersebut, ia pun meminta kepada kontraktor untuk memperbaiki semua taman yang ada. “Ini taman yang berbiaya besar, saya minta semua taman diperbaiki dengan tanaman yang bagus,” ujar dia.
Penampakan Masjid Sheikh Zayed untuk Jokowi.
- VIVA/Fajar Sodiq
Dalam kesempatan itu, Basuki menyinggung terkait telah selesainya renovasi taman di Bali untuk menyambut perhelatan KTT G20. Ia pun meminta kepada Waskita Karya yang juga menggarap taman di Bali dan masjid untuk meniru dan mengaplikasikannya di taman Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Renovasi taman tersebut diharapkan akan selesai di sisa waktu sebelum peresemian.
“Yang ngerjain dari teman-teman Waskita Karya juga, saya minta itu diimitasi di sini biar lebih jembrung (teduh) jangan yang kayak gini. Tanaman atau pohon-pohon yang mati-mati itu diganti. Masih 10 hari kan, harus bisa. Maksimal tanggal 15 (November) sudah selesai,” ujar dia.
Bangunan masjid yang cukup megah itu menurut Basuki masih menyisakan pekerjaan rumah terkait lahan parkir yang belum tersedia untuk kendaraan daam jumlah yang banyak. Untuk itu, ia telah menelpon Pangdam IV Diponegoro untuk segera merobohkan bangunan Denbekang yang terletak di sebelah barat lokasi pembangunan masjid tersebut.
“Lapangan parkir ini yang paling krusial. Masjid sebesar ini belum ada lapangan parkir. Saya sudah telepon Pak Pangdam, hari ini Denbekang akan dirobohkan. 2.000 meter persegi sesuai dengan master plan Islamic Center Solo, bukan asal-asalan tapi sesuai dengan master plan,” katanya.
“Pembangunan Silamic Veter 2022 meter persegi yang memang dipruntukkan bagi parkir yang bisa dipakai dua-duanya (masjid dan Islamic Center),” imbuhnya.
Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng
Pengamat politik mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya endorsement Jokowi dan Prabowo.
