Turunkan Polusi Udara RI, Transportasi Umum dari Kendaraan Listrik Jadi Solusi
- PT VKTR Teknologi Mobilitas
VIVA Bisnis – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam mengurangi polusi udara Pemerintah telah mendukung para penyedia jasa layanan transportasi dengan memberikan subsidi untuk beralih ke transportasi umum.
Budi mengatakan, saat ini Pemerintah juga mulai mendorong adanya kendaraan listrik secara masif. Saat ini pilot project bus listrik sudah dilakukan di Bandung dan Surabaya
“Kementerian Perhubungan memiliki perhatian khusus dengan transportasi umum, seperti integrasi transportasi umum yang sudah dilakukan oleh MRT, LRT, dan BRT (Bus Rapid Transit)," kata Budi dalam keterangan, Kamis 3 Oktober 2022.
Baca juga: Viral! Video Putri Candrawathi Seolah Tengah Memakai Handsfree, Tenyata Pakai Ini
Adapun dalam hal ini PT Transjakarta menjadi salah satu penyedia transportasi umum yang mulai beralih menggunakan bus listrik. Saat ini PT Transjakarta memiliki 4.357 armada bus, dengan 30 diantaranya telah menggunakan bus listrik (low entry bus).
Menurut analisis weel to wheel, elektrifikasi 1.724 bus transjakarta dapat menurunkan 50,3 persen tingkat emisi karbon yang dihasilkan oleh armada bus Transjakarta saat ini.
“Di tahun 2022, memang baru 2 persen dari armada bus Transjakarta yang beralih ke listrik yaitu sebanyak 30 armada. Namun, kami memiliki roadmap untuk menggunakan 100 persen bus listrik pada tahun 2030, dengan taksiran sebanyak 10.047 bus,” jelas Yoga Adiwinarto, Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta.
Pada semester kedua di tahun 2022 direncanakan ada 70 bus listrik yang akan dioperasikan oleh Transjakarta. Adapun rencana pembaruan fitur Transjakarta menuju elektrifikasi armada bus salah satunya mengutamakan bus berbasis diesel dan CNG dengan komposisi bus gandeng, bus besar, dan bus maxi.
“Elektrifikasi seluruh armada bus dapat mengurangi polusi gas buang PM 2,5 sebanyak 295,5 ton, SO2 sebesar 190,4 ton, dan NOx sebesar 6804,2 ton secara kumulatif di DKI Jakarta pada tahun 2030,” ujarnya.
Sebagai produsen kendaraan listrik spesialisasi bus listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas turut mewarnai pandangan terkait penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon akibat penggunaan kendaraan bermotor dalam The SDGs National Seminar.
CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W.Setijono menyampaikan kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik merupakan solusi. Indonesia sudah menetapkan target untuk mempercepat lahirnya ekosistem transportasi listrik.
“Tantangan penetrasi kendaraan listrik memang masih banyak misalnya soal public charging station, harga row material untuk battery, harga kendaraan listrik, dan sebagainya," katanya.
Namun lanjut Gilarsi, peluang dan keuntungannya juga banyak. Diantaranya, bahan bakar fosil akan semakin mahal maka konversi ke EV akan makin dibutuhkan sebab menguntungkan tidak hanya secara lingkungan, tetapi juga secara ekonomi.
VKTR memiliki misi untuk mempercepat elektrifikasi transportasi dengan mengatasi kemacetan pasokan baterai dan pada akhirnya akan mendukung target pemerintah untuk Net Zero Emission di tahun 2060.