Naik 75 Bps, Suku Bunga The Fed Jadi yang Tertinggi Dalam 14 Tahun

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

VIVA Bisnis – Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau the Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps). Kini suku bunga acuan The Fed itu menjadi ke kisaran 3,75 persen hingga 4 persen. 

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Melansir BBC, Kamis 3 November 2022 dari kenaikan itu, the Fed berharap akan meredakan perekonomian dan menurunkan inflasi harga.

Suku bunga the Fed tersebut kini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2008 atau tertinggi dalam 14 tahun Namun, langkah the Fed itu juga telah membuat para kritikus khawatir bahwa langkah yang diambil the Fed, akan memicu penurunan ekonomi yang serius.

Bagaimana Ketidakpastian Geopolitik Mempengaruhi Kebijakan Suku Bunga Indonesia? Pahami Disini!

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell

Photo :
  • Twitter.com/@federalreserve

Gubernur the Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lagi. Dia mengatakan bahwa spekulasi the Fed berhenti adalah 'prematur'.

IHSG Dibuka Menguat Usai BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%

"Kami masih memiliki beberapa cara untuk pergi," kata Jerome pada konferensi pers.

Tindakan yang diambil AS terjadi karena banyak negara lain turut menaikkan suku bunga, sebagai tanggapan atas masalah inflasi mereka sendiri. Di mana itu dipicu oleh berbagai faktor, termasuk harga energi yang lebih tinggi akibat perang di Ukraina.

Sementara di Inggris, Bank of England mulai menaikkan suku tahun lalu, tetapi sejauh ini memilih kenaikan yang lebih kecil daripada Fed. Bank of England diperkirakan akan mengumumkan kenaikan 0,75 basis poin pada hari Kamis waktu setempat langkah terbesar sejak 1989.

"Kenaikan tajam dalam biaya pinjaman sudah mulai mendinginkan beberapa bagian ekonomi, seperti perumahan," tulis BBC.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya