B20 Indonesia Dorong Pertumbuhan UMKM Melalui Kolaborasi Multipihak
- Tangkapan layar.
VIVA Bisnis – Ketua Forum B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan B20 memiliki sejumlah rekomendasi untuk disampaikan kepada Presidensi G20 yang akan dilaksanakan bulan November ini. Salah satu rekomendasi strategis dari tiga isu prioritas yang akan disampaikan oleh forum B20 kepada Presidensi G20 adalah peningkatan inklusi ekonomi.
Dalam side event B20 Indonesia yang bertema “Digitalisasi UMKM: Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global”, Shinta mengatakan, saat ini sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan roda penggerak perekonomian nasional, terutama di masa pemulihan pasca pandemi. UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB nasional dan memiliki kemampuan untuk menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
"Namun, tingginya jumlah dan potensi UMKM ini tidak terlepas dari berbagai tantangan, salah satunya adalah akses pasar atau pemasaran. Tantangan tersebut bisa diatasi melalui peningkatan inklusi ekonomi yang didukung oleh pemanfaatan digitalisasi," kata Shinta dalam keterangan yang diterima Kamis 3 November 2022.
Shinta mengatakan, Pemberdayaan UMKM sejauh ini belum pernah ditonjolkan karena situasi dan keterwakilan yang sangat terbatas terhadap kepentingan dan perspektif pelaku usaha dari negara berkembang dalam B20 sebelumnya. Dia juga menekankan pada pentingnya kolaborasi multipihak yang dapat berperan nyata dalam mendorong pemberdayaan UMKM.
"Kami sungguh-sungguh secara konkret menciptakan dan mendukung aksi nyata untuk mewujudkan hal-hal yang kami rekomendasikan kepada para pemimpin G20. Salah satunya melalui model kerja sama pemberdayaan UMKM dalam rantai pasok yang bersifat multistakeholder, holistik, dan berkelanjutan," ujar Shinta.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu menyebutkan forum B20 Indonesia mengajak para pelaku usaha dari seluruh dunia untuk meningkatkan dukungan yang berkesinambungan dan berkelanjutan untuk UMKM.
"Salah satunya melalui Inclusive Closed Loop Pledge yang hingga saat ini sudah didukung lebih dari 40 perusahaan multinasional di B20, termasuk PT HM Sampoerna Tbk. melalui induk perusahaannya, Philip Morris International (PMI)," ujarnya
Shinta mengaku bangga karena Sampoerna bisa menjadi panutan dan turut membantu B20 mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk berperan nyata untuk mendorong transformasi digital, memperluas akses UMKM agar dapat bersaing, serta menjadi bagian dari rantai pasok global melalui Inclusive Closed Loop Ecosystem yang digagas oleh B20.
"Kami percaya rekomendasi B20 dapat menjadi salah satu legacy kolaborasi multipihak ke depannya agar UMKM Indonesia semakin maju dan berperan pada rantai pasok global. Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan masyarakat maka UMKM bisa naik kelas dan go global," ujar Elvira.