Wamentan: Ekspor Pertanian Selalu Meningkat, Produksi Beras Terjaga
VIV Bisnis – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja ke Desa Alue Peunyaring, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Senin, 31 Oktober 2022. Di sana, Wamentan Harvick menghadiri launching pengembangan kawasan food estate Makorem 012/Teuku Umar.
Didampingi Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, Komandan Korem (Danrem) 012/TU, Kolonel Inf Riyanto, serta Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Effendi, Wamentan menyampaikan apresiasi launching food estate yang dipelopori Makorem 012/TU karena menurutnya urusan pangan menjadi tanggung jawab bersama.
"Sektor pangan kita dorong agar pangan berdaulat. Alhamdulillah kinerja pertanian kita selama pandemi menunjukkan hasil yang membanggakan. Ini adalah prestasi kita bersama. Bukan hanya prestasi pemerintah. Ini harus kita jaga bersama-sama,” ujar Harvick.
Capaian-capaian tersebut menurutnya menunjukkan bahwa animo dan ketergantungan masyarakat terhadap sektor pertanian cukup tinggi.
"Ekspor pertanian dalam kurun tiga tahun terus mengalami peningkatan, muncul petani-petani muda baru dan produksi beras juga terjaga," imbuhnya.
Sebagai informasi, produksi beras pada tahun 2022 untuk konsumsi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 32,07 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.
Dalam dua tahun terakhir, produksi beras nasional mengalami peningkatan. Tahun ini mengalami surplus sebesar 1,88 juta ton dan tahun 2021 surplus sebesar 1,31 juta ton beras.
Pangdam Iskandan Muda, Mohamad Hasan mengungkapkan bahwa Aceh memiliki tradisi yang kuat dalam mengelola pertanian. Ia mengajak tradisi itu kembali dibangkitkan melalui food estate.
"Apalagi Bapak Presiden sudah memberikan perintah untuk mengamankan pangan dengan adanya ancaman krisis pangan global. Oleh karena itu, kita harus melakukan terobosan-terobosan agar terhindar dari hal itu, dan food estate yang kami inisiasi ini adalah salah satu terobosan yang dimaksud,” ungkap Pangdam.
Sementara itu, Danrem Riyanto dalam laporannya menyebutkan bahwa food estate di Makorem 012/TU merupakan kolaborasi banyak pihak, pemerintah pusat, pemda, dan swasta.
"Food estate di sini menjadi yang pertama di Aceh. Konsep yang kita terapkan adalah integrated farming dengan zero waste. Meski sebagian besar lahan yang digarap adalah lahan gambut, tapi kami optimis, food estate bisa diharapkan untuk menyediakan kebutuhan pangan khususnya bagi masyarakat lokal," katanya.
Total potensi lahan yang bisa dikembangan food estate di Aceh sebanyak 14.525 hektar. Sementara yang sudah digarap sebagai percontohan mencapai 54,8 hektar.
Wamentan mengingatkan bahwa aspek hilirisasi harus mendapatkan perhatian khusus. Oleh karna itu, ia mendorong agar BUMD pangan lebih banyak berperan.
"Anggaran negara terbatas, jadi jangan terlalu mengandalkan APBN, APBD. Padahal ada skema KUR, dan KUR pertanian jumlahnya sangat besar. Sekira ini bisa dielaborasi oleh petani, bekerja sama dengan BUMD, perbankan, maka ini akan menciptakan ekosistem yang sehat," kata dia.