Jelang Puncak KTT G20 Okupansi Hotel Bali di Bawah 40 Persen

Lobby Hotel di Kawasan Kuta, Bali.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh

VIVA Bisnis – Menjelang perhelatan puncak KTT G20 di Nusa Dua Bali, tingkat hunian hotel di Bali masih di bawah 40 persen. Kunjungan wisatawan ke Bali jauh di bawah angka sebelum pandemi COVID-19. 

Berlatar Keindahan Alam Tropis dan Budaya Bali, Tempat Ini Hadir di Jantung Kota Canggu

"Okupansi di Bali masih di bawah 40 persen, kalau kita bicara okupansi Bali," kata Cok Ace di Klungkung, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Dijelaskan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Bali saat ini rata-rata 10 ribu hingga 11 ribu per hari. 

Ketum Kadin Anindya Bakrie Sebut Indonesia Punya 'Kunci' untuk Optimis Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

Baca juga: Harga Emas Antam 29 Oktober 2022 Amblas Rp 5.000, Dibanderol Rp 939 Ribu per Gram

Menurut Cok Ace, dengan rasio 140 ribu kamar yang dimiliki Bali, okupansi bergantung pada lokasi hotel. Di satu wilayah, okupansi bisa mencapai 100 persen. 

Kelakuan 25 Pasangan Bukan Suami Istri Ngamar di Hotel Siang Bolong

"Tapi, rata-rata 70 persen dalam kondisi sebelum pandemi. 100 persen memang ada tapi wilayah tertentu. Tapi untuk saat ini Bali secara keseluruhan masih di bawah 40 persen," jelasnya. 

Pertemuan puncak KTT G20 menurut Cok Ace, berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan okupansi. Namun, tujuan utama perhelatan yang digelar oleh negara itu adalah, pengakuan bahwa Bali aman untuk dikunjungi. 

G20 di Bali.

Photo :
  • Kemenkeu

"Untuk jangka panjangnya nanti ini adalah sebuah pengakuan dunia, itu pesan yang penting untuk disampaikan," kata Cok Ace. 

Sementara, persiapan KTT G20 diharapkan selesai pada 5 November 2022. Cok Ace menambahkan, saat ini masih ada perbaikan infrastruktur yang harus segera diselesaikan. 

"Masih ada beberapa persiapan, finalnya nanti tanggal 5 November," ujarnya.

[dok. Humas Bakrieland]

Bakrieland Ambil Alih Hotel Aston Sidoarjo City

President Director Bakrieland, Resza Adikreshna mengatakan, pengambilalihan itu dilakukan melalui konversi utang sebesar Rp 93,6 miliar menjadi setoran modal.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024