Belanja Negara 2022 Masih Sisa Rp 1.200 Triliun, Bakal Dikebut di Akhir Tahun?
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, masih terdapat sisa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang harus dibelanjakan hingga akhir tahun 2022. Nilainya sebesar Rp 1.200 triliun.
"Untuk bulan September ini masih ada Rp 1.200 triliun (belanja) yang akan dipercepat. Is the big money," kata Sri Mulyani dalam Bincang APBN 2023 di Kantor Kemenkeu, Jumat 28 Oktober 2022.
Adapun daftar belanja tersebut tersebar di seluruh kementerian lembaga (K/L) hingga daerah. Di mana untuk total daftar belanja negara di 2022 sebesar Rp 3.106,4 triliun, dan hingga September 2022 baru terserap Rp 1.913,9 triliun atau 61,6 persen dari target.
Tidak Dipaksa untuk Dihabiskan
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan sisa belanja negara sebesar Rp 1.200 triliun tersebut tidak akan dipaksa untuk dihabiskan. Karena belanja harus dipastikan berkualitas.
"Kita tentunya fokusnya bukan pada memaksa harus diserap, justru ingin pastikan belanja itu berkualitas. Dalam kontes ini outlook kita sih arahnya biasanya cukup banyak tingkat penyerapannya," ujarnya.
Febrio tidak menjelaskan secara gamblang terkait outlook belanja hingga akhir tahun. Namun untuk defisit anggaran akan mendekati 3 persen dari perkiraan terakhir di 3,92 persen.
"Artinya kalau memang punya belanja yang belum terserap ya kita pastikan diserap berkualitas. Bukan artinya jor-joran dibelanjakan. Karena lebih bagus kalau kita menghemat dengan konteks belanja, kualitasnya bagus dan penghematan belanja itu bisa jadi cash tambahan bagi pemerintah di tahun depan," imbuhnya.
Febrio menjelaskan, Pemerintah di tahun depan masih harus mengantisipasi ketidakpastian global. Karena diperkirakan ketidakpastian di tahun depan lebih tinggi.
"Kita pastikan bahwa kita akan punya cash buffer yang cukup dari 2022, penerimaan kita bagus, belanja kita jangan jor-joran kita pastikan berkualitas. Sehingga kalau ada sisa cash yang cukup dari 2022 bisa kita gunakan nanti 2023 untuk menjaga kita," tutur dia.