Bakal Gabung ke InJourney, Erick Thohir Beberkan PR Garuda Indonesia
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana untuk menggabungkan PT Garuda Indonesia ke dalam holding BUMN sektor pariwisata dan pendukung atau InJourney.
Namun, langkah itu diakui Erick belum bisa direalisasikan saat ini, karena adanya pekerjaan rumah (PR) dan sejumlah pertimbangan terkait kondisi kesehatan Garuda Indonesia sebagai sebuah perusahaan BUMN.
"Garuda sekarang baru masuk langkah kedua. Setelah kemarin direstrukturisasi, sekarang Garuda di masa penyehatan," kata Erick di kawasan BSD, Tangerang, Banten, Jumat 28 Oktober 2022.
Baca juga: Luhut Sebut Ada Andil China Dalam Ekonomi Indonesia, Apa Saja?
Meskipun upaya penyehatan Garuda Indonesia sudah memperlihatkan hasil positif, namun Erick menegaskan bahwa Garuda juga harus melakukan upaya peningkatan kapasitas armada dan frekuensi penerbangan yang sempat menyusut akibat pandemi COVID-19.
Peningkatan jumlah armada Garuda Indonesia ini, dipastikan Erick akan berjalan secara bertahap guna memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat pada transportasi udara. "Kita tunggu jumlah pesawat Garuda. Kalau bisa 100 (armada) dulu jumlah pesawatnya, terus 110 (armada). Kalau sudah kuat, baru kita pengembangan," ujar Erick.
Setelah hal-hal tersebut bisa dilakukan Garuda Indonesia, Erick memastikan bahwa maskapai itu akan segera bergabung dengan InJourney. Tujuannya tak lain adalah sebagai upaya pengembangan usaha bagi Garuda, dengan berada dalam satu ekosistem pariwisata.
Di mana, di dalam InJourney itu layanan Garuda nantinya juga akan terintegrasi bersama PT Angkasa Pura I dan II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, dan PT Sarinah.
Nantinya, lanjut Erick, ekosistem ini akan memanfaatkan super apps milik Bank Mandiri, yang menggabungkan layanan seluruh BUMN di dalam holding tersebut mulai dari bandara, maskapai, hingga destinasi wisatanya.
"Jadi orang datang ke Indonesia sudah tahu hotelnya di sini, beli oleh-oleh di sini, nonton tarian di sini, dan naiknya pesawatnya Garuda. Kita buat ekosistem itu, supaya turis yang datang ke Indonesia begitu sudah sampai hotel dia tidak bingung mau ke mana," ujarnya.