Rupiah Menguat Pagi Ini, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2022 Jadi Sorotan

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat pagi, 28 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.29 WIB rupiah menguat sebesar 2 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 15.565 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.567 per dolar AS.

PPN 12% Cuma Buat Barang Mewah, Apindo: Ruang bagi Dunia Usaha untuk Dorong Ekonomi

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.573 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan,  Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 akan mencapai 5,5 persen secara tahunan (yoy). Itu lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi kuartal II-2022 yang tumbuh 5,44 persen (yoy). 

Rupiah Melemah Dipicu Sentimen Kebijakan Trump hingga Perlambatan Ekonomi China

"Target pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 yang dinilai masih kuat tersebut, karena melihat produksi dan konsumsi masyarakat yang masih meningkat di tengah pemulihan ekonomi," kata Ibrahim dikutip VIVA dari riset hariannya, Jumat, 28 Oktober 2022. 

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
IHSG Sesi I Melejit 0,71 Persen Ditopang Lonjakan Saham BBTN hingga SMRA

Ibrahim menuturkan, berdasarkan data BI hingga Agustus 2022 kredit perbankan tumbuh 10,62 persen (yoy), mencakup kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi. Kemudian sektor produksi yang juga menyumbang perekonomian tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang pada Agustus 2022 mencapai level 51,7, naik tipis dari posisi Juli yang sebesar 51,3.

"Artinya industri manufaktur di dalam negeri dalam posisi ekspansi. Konsumsi masyarakat juga meneruskan keyakinan," jelasnya. 

Dia melanjutkan, pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2022 yang berada pada level 124,7, meningkat dibandingkan Juli yang berada pada level 123,2. Di mana dengan posisi IKK yang berada di atas level 100 menunjukkan konsumen berada di zona optimistis.

"Meskipun terdapat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan Pertamax pada September, konsumsi masyarakat juga terjaga," ucapnya.

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Selain itu kata Ibrahim, pemerintah juga sudah mengalokasikan anggaran belanja bantuan sosial untuk kelompok rentan di dalam negeri, yang berjumlah Rp 24 Triliun untuk memitigasi dampak kenaikan inflasi. Sehingga bisa menopang konsumsi kelompok masyarakat kelas bawah. 

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun ditutup menguat di rentang  Rp 15.550-15.590 per dolar AS," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya