Dirut GoTo Ajak UMKM Masuk ke Platform Digital, Apa Saja Untungnya?

Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Andre Soelistyo mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masuk ke platform digital. Dengan kolaborasi ini, Andre yakin akan membuat perekonomian di Indonesia menjanjikan dalam berusaha.

IHSG Ditutup Menguat pada Sesi I, Saham GOTO hingga UNVR Jadi Top Gainers

Menurutnya, GoTo tidak bisa berjalan sendirian. UMKM harus berkolaborasi dengan pihak-pihak lain agar lebih kuat dan inovatif, sehingga menguntungkan kedua belah pihak.

"Komitmen berkolaborasi ini juga yang mendasari kemitraan GoTo dengan anda semua jutaan sahabat GoTo. Ketika usaha anda sukses, ekosistem kami di GoTo akan semakin berkembang, Ketika GoTo berkembang perekonomian Indonesia pun bergerak maju," ujar Andre dalam Konferensi Menuju Digital, Kamis 27 Oktober 2022.

Terus Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 Triliun

Ilustrasi UMKM go digital.

Photo :
  • The Financial Express

"Dan ketika perekonomian di Indonesia makin menjanjikan usaha anda pun semakin memiliki untuk kesempatan berkembang," tambahnya.

OJK Pastikan UMKM yang Utangnya Dihapus karena Masuk Kriteria PP 47/2024 Keluar dari Daftar Hitam SLIK

Adapun dengan efek tersebut diharapkan akan bisa dicapai kolaborasi bersama jutaan UMKM di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan pada 16 September 2022 jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah masuk ke digital atau platform e-commerce tembus 21 juta.

Hal itu disebut selaras dengan target Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan untuk 30 juta UMKM onboarding di tahun 2023.

"Saya ingin melaporkan per hari ini sudah tembus 21 juta UMKM yang onboarding di e-commerce. Jadi kalau kita target Bapak Presiden, Pak Luhut 30 juta ini akan menggerakkan ekonomi kita 1,7 persen tambahan pertumbuhan ekonomi, dan 2 juta lapangan kerja baru," ujar Sandi.

Sandi melanjutkan, potensi transaksi pembelian produk dalam negeri ditargetkan sebesar Rp 500 triliun. Hal itu dimaksudkan sebagai dari bagian untuk cinta terhadap produk dalam negeri.

"Jadi kalau kita bangga buatan Indonesia. Tapi bukan hanya bangga, dibeli produk-produk kreatif kita," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya