Pangkas Waktu Sandar Kapal dan Kargo, Luhut Bakal Berantas Mafia Pelabuhan

Kapal tunda melintas di antara kapal yang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menargetkan lima capaian yang harus diraih dalam upaya pemangkasan port stay dan cargo stay di pelabuhan-pelabuhan Tanah Air.

Target pertama, seluruh stakeholder di kawasan pelabuhan harus dapat meningkatkan kecepatan layanan pelabuhan, dan pemanfaatan teknologi pelabuhan. 

"Kedua, standarisasi ketepatan waktu, infrastruktur, dan pelayanan," kata Luhut dalam telekonferensi, Kamis 27 Oktober 2022.

Baca juga: Antam Rilis Emas Batangan Motif Batik Seri III, Ini Desain-desainnya

Kemudian target ketiga, yakni meningkatkan komunikasi antara badan usaha pelabuhan dan layanan pemerintahan.

"Keempat, meningkatkan pengawasan pada operasional layanan jasa pelabuhan, supaya mafia-mafia pelabuhan yang melakukan pungli, suap, dan korupsi di kawasan pelabuhan bisa kita berantas," ujarnya.

Selanjutnya, target kelima adalah supaya aspek pengawasan dapat dilakukan melalui sistem, misalnya sistem yang sudah terintegrasi dan dapat terhubung dengan sistem di KPK. "Biar semua bisa ikut saling mengawasi satu sama lain," kata Luhut.

Luhut berharap, dengan upaya-upaya dan capaian target tersebut, efisiensi seluruh aspek kepelabuhan dapat semakin ditingkatkan dan biaya logistik nasional juga dapat diturunkan.

Kata Menhub Dudy soal Rencana Pemindahan Pelabuhan Impor

Dengan demikian, nantinya pelabuhan-pelabuhan di Tanah Air dapat lebih berdaya saing dan semakin kompetitif dengan pelabuhan lain, termasuk di negara-negara tetangga maupun negara-negara di kawasan ASEAN lainnya.

"Kalau kita semua mau bekerja sama, dengan tekad yang sama, pasti bisa kita lakukan dan pangkas port stay dan cargo stay itu," ujarnya.

Luhut Ungkap Prabowo Bakal Gelar Rapat Bahas Dampak Pilpres AS
Diskusi

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Luhut dalam presentasinya juga memaparkan bahwa konflik Timur Tengah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan target pembangunan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024