Sri Mulyani Wanti-wanti PLN, Bangun Pembangkit Listrik Jangan Sampai 'Berdarah-darah'
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta PT PLN (Persero) untuk berbenah ke arah yang lebih baik. Sebab dampak dari pembangunan pembangkit listrik Fast Track Program (FTP) basis batu bara terasa hingga saat ini.
Sri Mulyani menceritakan, saat dirinya menjabat sebagai menteri keuangan di 2005-2010 jumlah pasokan energi pembangkit listrik jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan permintaan yang sangat banyak.
Sehingga dengan itu jelasnya, sempat terjadi blackout dan pemadaman listrik. Karena itu, dibuatlah berbagai cara untuk mengakselerasi pembangunan pembangkit listrik di Indonesia. Di mana diantaranya, FTP I dan FTP II yang berbasis batu bara.
"Dan dampaknya sampai hari ini terasa karena kualitasnya banyak yang tidak bagus. Kemudian menimbulkan neraca PLN berdarah darah, asetnya, kualitasnya enggak bagus, utangnya besar, dan kemudian struktur keuangan PLN menjadi rapuh," kata Sri Mulyani dalam acara bertajuk Indonesia Energy Investment Landscape, Rabu 26 Oktober 2022.
Adapun saat ini jelas Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, sedang dibangun pembangkit listrik dengan kapasitas 30 giga watt. Dari hal tersebut dia meminta agar PLN belajar dari kesalahan.
"Hal seperti ini saya harap PLN sebagai institusi besar organisasi yang harusnya modern, profesional, kompeten belajar dari setiap periode. Dan tetap bisa terus memperbaiki, dari masa ke masa melakukan koreksi," ujarnya.
Ani menjelaskan, energi Indonesia hingga saat ini masih didominasi oleh batu bara. Memang akunya hal itu tidak ada yang salah, namun Indonesia juga memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang sangat besar.
"Tentu kita juga perlu merumuskan kebijakan dan aturan sehingga coal maupun non coal dia bisa merefleksikan karena memang dia kekuatan dari potensi energi di Indonesia. Namun pada saat yang sama, kita berpikir mengenai kebutuhan ke depan untuk Indonesia memiliki sumber energi yang reliable," imbuhnya.