Jual Mal Central Park Rp4 Triliun, Siapa Pewaris Kerajaan Bisnis Agung Podomoro?

Momen Natal Memorable di Central Park dan Neo Soho Mall.
Sumber :

VIVA Bisnis – Kesusksesan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjual Central Park Mall (CP Mall) senilai Rp 4,5 triliun tak mengubah posisi raksasa properti itu sebagai raja mal Indonesia. Sederet mal besar di Jakarta dan berbagai kota masih dalam genggaman APLN.

Miniso Terbesar di Dunia Buka di Indonesia, Pengunjung Membludak Antrean Mengular

"Sebagai perusahaan properti salah satu bisnis Agung Podomoro adalah menjual properti. Penjualan CP Mall adalah transaksi biasa dan wajar dilakukan selama memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Kami juga masih memiliki banyak mal kok," jelas Direktur Marketing APLN Agung Wirajaya dalam keterangannya dalam sebuah acara ESG Award.

Apartemen Agung Podomoro

Photo :
  • vstory
Permintaan Tinggi, Kawasan Rumah Milenial Parkland Podomoro Karawang Rp 700 Jutaan Ludes Terjual

Agung menambahkan, saat ini Agung Podomoro masih memiliki sebagian saham CP Mall melalui CPM Asset Indonesia. Perusahaan juga memiliki mal besar dan strategis di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia.

Mal strategis yang dimasudkan meliputi, Kuningan City, Senayan City, Baywalk Mall dan Emporium Mall Pluit di Jakarta, Festival City Link Bandung dan Braga City Walk di Bandung, Deli Park Medan serta Plaza Balikpapan di Kalimantan Timur.

Bukit Podomoro Jakarta Mulai Serah Terima Unit ke Konsumen

Bersama Agung Podomoro Group (APG), APLN juga memiliki dan jumlah pusat pembangunan seperti Harco Glodok, Lindeteves Trade Centre, Plaza Kenari Mas, Thamrin City, Season City, Mangga Dua Square dan Balikpapan Trade Centre.

Cikal Bakal Agung Podomoro

Anton Haliman

Photo :
  • Website Agung Podomoro Group

Berawal dari Anton Haliman di tahun 1960-an sudah menjajagi bisnis Real Estate, ketika menjadi General Manager di PT Sumber Tjahjono, yang merupakan anak usaha dari Yayasan Jenderal Sudirman.

Sebelum 1965, dia sudah pernah memimpin beberapa perusahaan. Pada tahun 1968, dia mulai jadi pengembang perumahan 1-2 hektare. Pelan-pelan garapannya mencapai 20 hektar.

Anton, seperti diakui dalam Apa dan Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984, "mengubah rawa dan hutan belantara menjadi perumahan, perkantoran, pertokoan, sekolah dan arena olahraga." Pada 1973 dia serius dalam bisnis real estate dengan mendirikan PT Agung Podomoro.

Pewaris Kerajaan Bisnis Agung Podomoro

Maket proyek rumah tapak Agung Podomoro Land.

Photo :
  • Agung Podomoro Land

Pendiri Agung Podomoro, yaitu Anton Haliman tutup usia pada 1999, PT Agung Podomoro diteruskan oleh Thong Sin Lung alias Trihatma Kusuma Haliman, putra Anton Haliman.

Pria kelahiran Jakarta 6 Januari 1952 pernah kuliah arsitektur di Universitas Trier, Kaiserlautern, Jerman dari 1970 hingga 1973 dan kemudian dipanggil pulang ayahnya. Ketika PT Agung Podomoro baru berdiri. Seperti ayahnya, Trihatma juga ikut membangun PT Agung Podomoro hingga beranak-pinak.

Diketahui bahwa Trihatma Kusuma Haliman memiliki Putra satu-satunya yang bernama Putra Haliman. Tentu memungkinkan bahwa dirinyalah yang akan menerima tongkat estafet kepemilikian bisnis Agung Podomoro.

Putra merupakan lulusan dari jurusan keuangan University of Southern California di Amerika Serikat yang kini memiliki perusahaan investasi sendiri, secara aktif memberikan nasihat kepada grup dalam hal penerbitan obligasi dan manajemen keuangan.

[dok. Humas PT Agung Podomoro Land Tbk]

Mulai Serah Terima Kunci, Apartemen Agung Podomoro Rp 300 Jutaan di Depok Sudah Terjual 70 %

Penjualan proyek superblok Podomoro Golf View (PGV) yang berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, telah berhasil terjual hingga 70 persen.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024