Harga Cabai Merah Anjlok, Petani di Deli Serdang Pilih Racuni Tanaman
- VIVa.co.id/Shintaloka Sicca
VIVA Bisnis – Harga cabai merah anjlok hingga mengakibatkan para petani di Kabupaten Deli Serdang merugi. Lantaran itu, mereka lebih memilih mencabuti dan meracuni tanaman cabai. Sejumlah petani mengharapkan perhatian pemerintah daerah terkait harga cabai yang murah.
Para petani memilih mencabuti cabai di lahan pertanian di Desa Sidodi Ramonia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Di lokasi tersebut, terdapat sekitar 30 hektar ladang cabai.
"Namun, sebanyak hampir 50 persen atau 15 hektare tanaman cabai telah siap dicabut petani lantaran harga anjlok," ujar salah satu petani, Mulyono, Minggu, 23 Oktober 2022.
Mulyono mengungkapkan harga jual cabai merah di tingkat petani hanya Rp 13 ribu per kilogram. Harga tersebut tidak sebanding dengan biaya operasional penanaman dan perawatan cabai itu.
"Dari pada dirawat tidak ada untungnya ya sudah dimatikan (diracuni) aja. Kalau kita pertahankan tidak ada hasilnya juga," ujar Mulyono.
Mulyono mengatakan, rata-rata tanaman cabai yang diracuni petani sekira berusia empat bulan atau masih produktif. Karena, akan menambah biaya petani bertambah, bila tanaman cabai itu tetap dibiarkan hidup.
"Tapi karena harganya terlalu jatuh, ya biaya operasionalnya lebih mahal. Masalah yang sering dihadapi petani cabai," kata Mulyono.
Mulyono mengungkapkan pemerintah harus memikirkan nasib petani cabai. "Kalau harga mahal dikit aja pemerintah udah sibuk, sekarang kalau murah gini kenapa pemerintah tidak berusaha menstabilkan," kata Mulyono.
Mulyono menyebutkan, idealnya harga beli cabai merah di petani sekira Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Namun, sampai saat ini belum ada langkah yang dilakukan pemerintah terhadap harga cabai merah yang anjlok.
"Kalau bisa dapat subsidi karenakan modal cabai ini terlalu tinggi, jadi yang utama itu pupuk sama pestisida. Jadi petani tidak terlalu merugi kali," kata Mulyono.