Mendag Dorong Percepatan Pemulihan Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi
- istimewa
VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan, pihaknya akan berupaya mempercepat pemulihan ekonomi, khususnya di sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Karenanya, melalui perhelatan Trade, Tourism, and Investment (TTI) Forum yang merupakan bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37, Zulhas berharap akan ada diskusi dan penentuan langkah guna mempercepat pemulihan di ketiga sektor tersebut.
"Forum ini juga dapat memberikan perkembangan kebijakan, informasi, dan strategi terkini di tiga sektor tersebut," kata Zulhas dalam keterangannya, Jumat 21 Oktober 2022.
Baca juga: BI Beberkan Hal ini Agar Kredit ke Dunia Usaha Tetap Terjaga pada Situasi Saat ini
Karenanya, Zulhas berharap bahwa forum ini akan dapat melahirkan berbagai rekomendasi tentang solusi strategis peningkatan perekonomian Indonesia bagi para stakeholder. Sebab selain krisis akibat pandemi COVID-19, saat ini dunia juga tengah menghadapi krisis iklim.
Salah satu dampak nyata akibat krisis iklim yang dihadapi saat ini, antara lain adalah tingginya intensitas kejadian bencana. Terlebih, lanjut Zulhas, krisis iklim tersebut juga berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
"Untuk itu, pemerintah telah mengintegrasikan Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim, sebagai salah satu Program Prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024," ujar Mendag.
Menurutnya, perbaikan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut juga didorong oleh ekspor yang meningkat signifikan. Tren pertumbuhan ekspor yang positif dalam satu tahun terakhir ini, merupakan hasil penerapan sejumlah kebijakan yang jadi bagian dari pemulihan ekonomi.
"Kebijakan tersebut di antaranya penyederhanaan/pengurangan prosedur dan percepatan proses ekspor, optimalisasi pemanfaatan hasil perundingan perdagangan internasional, dan peningkatan peran aktif perwakilan dagang Republik Indonesia," kata Zulhas.
Dia menjelaskan, sejumlah capaian dalam hal ekspor itu juga tidak terlepas dari hasil perjanjian perdagangan Internasional. Hingga September 2022, tercatat 27 perundingan perjanjian perdagangan internasional telah ditandatangani dan diimplementasi. Perjanjian tersebut di antaranya yakni Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), dan Indonesia-United Arab Emirates CEPA (IUAE CEPA).
"Selain itu, terdapat 17 perjanjian yang sedang berjalan (on going) dan 18 perjanjian dalam tahapan eksplorasi," ujarnya.