Kawasan Industri Dorong Permintaan Properti di Cikarang, LPCK Gercep Ambil Momentum
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA Bisnis – Permintaan pergudangan di wilayah Cikarang, Jawa Barat masih didominasi segmen e-commerce, logistik, fast moving consumer goods (FMCG), hingga material bahan kimia yang terus berkembang di tengah situasi pandemi COVID-19. Selaras dengan perkembangan kawasan industri tersebut, minat dan kebutuhan konsumen terhadap tempat tinggal di daerah Cikarang ikut meningkat.
Kenyamanan serta kemudahan akses menjadi alasan bagi sebagian besar pengusaha untuk memilih kawasan industri di Cikarang.
Memanfaatkan momentum pertumbuhan properti tersebut, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) tak mau melewatkan kesempatan. LPCK menawarkan produk hunian vertikal lima lantai terbaru, Newville.
Apartemen tersebut menawarkan tiga tipe yaitu Superior, Deluxe, dan Suite dengan luas mulai dari 24,35 meter persegi, 28,95 meter persegi dan 40,75 meter persegi, dengan harga mulai dari Rp 279 juta-an untuk tipe Superior, Rp 333 juta-an untuk tipe Deluxe dan Rp 467 juta-an untuk tipe Suite.
Chief Executive Officer (CEO) LPCK Rudy Halim mengatakan, Newville merupakan sebuah hunian baru lima lantai yang berkonsep gaya hidup baru serta penuh warna dengan suasana internasional di jantung new Lippo Cikarang.
"Hunian Newville, New Life of The Next Generation, merupakan suguhan kami bagi masyarakat yang ingin merasakan hidup di masa depan karena seluruh fasilitas di hunian ini sangat nyaman dan praktis. Kami optimistis dengan hadirnya Newville ini bisa menjawab kebutuhan customer terhadap rumah masa depan," ujar Rudy Halim dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.
Sejalan dengan Target Pra Penjualan Rp 1,45 Triliun pada 2022
Penawaran Newville sejalan dengan rencana LPCK yang menargetkan pra penjualan sebesar Rp 1,45 triliun pada tahun 2022. Adapun pada Semester I-2022, LPCK berhasil membukukan pra penjualan Rp 641 miliar, atau 44 persen dari target setahun penuh yang sebesar Rp 1,45 triliun. Pencapaian kinerja LPCK ini tentu saja berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham LPCK.
CEO LPKR, John Riady sendiri menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021. John juga melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak (landed house) dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce.
John mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20 persen-30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
"Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," tegas John.