Proyek Pelabuhan Benoa Bali Capai 43,7 Persen
- Viva.co.id: Dedi
VIVA Bisnis – Saat ini PT PP (Persero) Tbk tengah menggarap proyek Pengerukan Alur dan Kolam Pelabuhan Benoa di Pulau Bali. Proyek yang merupakan bagian dari pengembangan mega proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) ini ditargetkan rampung pada Maret 2023 mendatang.
Project Manager Pelabuhan Benoa PT PP (Persero) Tbk, Setyo Budianto menyebutkan, hingga saat ini progres proyek pengerukan lumpur di wilayah perairan Benoa baru mencapai 43,7 persen atau melebihi target di 43,28 persen hingga periode saat ini.
“Sebagai informasi, saat ini progres proyek Pelabuhan Benoa sudah mencapai 43,7 persen, yang mana pekerjaan di Benoa sendiri paling besarnya di pengerukan dan retaining wall, pak,” kata Setyo Budianto saat meninjau proyek Pengerukan Alur dan Kolam Pelabuhan Bona di Bali, pada 20 Oktober 2022.
Senior Vice President Corporate Secretary PT PP (Persero) Tbk, Bakhtiyar Effendy menambahkan, secara keseluruhan total anggaran proyek Pelabuhan Benoa mencapai Rp552,7 miliar. Seluruh dana tersebut bersalah dari Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 lalu.
Secara umum, proyek ini terdiri atas Pekerjaan Retaining Wall sekitar 684 m3 dan Pekerjaan Pengerukan 2.940.000 m3. Dalam jangka panjang, Pelabuhan Benoa diharapkan menjadi destinasi wisata eksklusif dan tempat bersandar kapal-kapal yacht.
“Di Bali ini, PT PP memiliki portofolio yang cukup lengkap. Jadi, seperti yang saat ini ada di sini yaitu proyek Benoa. Proyek Benoa ini adalah segmen infrastruktur kita yang cukup membanggakan di sektor pelabuhan,” imbuhnya.
Perusahaan juga berkomitmen dalam menyelesaikan proyek tersebut sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan dan mempunyai kualitas pembangunan yang telah disepakati.
Bahtiar menambahkan, selain Pelabuhan Benoa, perseroan ini juga mempunyai sejumlah proyek yang saat ini tengah dikerjakan di Bali, seperti proyek penataan kawasan Pura Besakih, serta rumah sakit internasional yang diharapkan menjadi wisata kesehatan.