Investasi Hilirisasi Plastik Petrokimia Nasional Capai Rp 200 Triliun

Workshop Ekonomi Sirkular.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Director of Legal, External Affairs and Circular Economy PT Chandra Asri Petrochemichal Tbk, Edi Rivai mengungkapkan, investasi petrokimia atas hilirisasi plastik mencapai Rp 200 triliun. Investasi itu ada pada pabrik Chandra Asri, Lotte Chemical Indonesia dan lainnya.

Waspada! 5 Tanda Tawaran Investasi Bodong yang Harus Kamu Tolak agar Tidak Menyesal

Edi mengatakan, untuk investasi petrokimia di wilayah Cilegon mencapai Rp 112 triliun. Dengan rincian Chandra Asri sebesar Rp 75 triliun, dan Lotte kurang dari Rp 40 triliun, dan sisanya ada di anggota Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas).

"Jadi nilai investasi yang sudah berkomitmen langsung terhadap petrokimia mengenai hilirisasi Chandra Asri, Lotte, dan sebagainya paling tidak sudah Rp 200 triliun yang akan di glontorkan masuk. Dan untuk di Cilegon sudah Rp 112 triliun," ujar Edi di Cilegon, Banten, Rabu, 19 Oktober 2022.

Bebas Finansial! 3 Passive Income Profesional 2025

Sementara itu Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan industri kimia agar dapat memperdalam struktur manufaktur di dalam negeri sekaligus memacu program substitusi impor. Sebab industri kimia merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kami mencatat, terdapat 20 proyek investasi di sektor industri petrokimia dengan proyeksi nilai sebesar US$50 miliar sepanjang tahun 2020-2030. Artinya, dengan peningkatan investasi ini, ada potensi untuk penambahan jumlah tenaga kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan.

Imigrasi Ungkap Ada 471 Pengguna Golden Visa Capai Investasi Rp 9 Triliun

Fasilitas pabrik Chandra Asri.

Photo :
  • Situs Chandra Asri.

Arus menyebutkan, dua proyek besar industri petrokimia di wilayah Banten, misalnya adalah pembangunan pabrik Chandra Asri Perkasa (CAP2) dan Lotte Chemical Indonesia. Kedua proyek yang akan mulai produksi pada tahun 2025 ini ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 45.000 orang di bidang konstruksi dan 2.500 orang untuk operasional.

“Dari dua proyek itu saja, tenaga kerja yang dibutuhkan sangat banyak. Oleh karenanya, kami berupaya untuk terus menyediakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten,” tuturnya.

Dalam hal ini, Kemenperin juga telah memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Petrokimia di Serang, Banten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya