Chatib Basri Sebut Ekonomi RI Melambat tapi Tak Akan Resesi

Pertumbuhan Ekonomi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis - Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menganalisa Indonesia akan terkena dampak dari resesi global yang diperkirakan terjadi pada 2023. Namun, menurut dia, RI tidak akan mengalami resesi.

Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Chatib mengatakan, dampak dari resesi global yang akan terkena kepada RI ada pada dua jalur. Pertama, jalur perdagangan dan kedua jalur keuangan.
 
"Di sisi jalur perdagangan resesi global akan mengakibatkan melambatnya ekspor Indonesia," kata Chatib melalui Instagramnya, @Chatibbasri, Rabu 19 Oktober 2022.

Chatib Basri

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Kemendag Rilis Aturan Baru soal Perdagangan Antarpulau, Pelaku Usaha Diwajibkan Lakukan Ini

Meski demikian, ia menjelaskan, kontribusi ekspor Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) relatif kecil atau hanya 25 persen. Selain itu, imbas konflik geopolitik Rusia dan Ukraina masih buat harga batu bara tinggi.

"Harga batu bara relatif tinggi maka dampak dari jalur perdagangan terhadap ekonomi Indonesia relatif terbatas," jelasnya.

Dibuka Menghijau, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Seiring Kinclongnya Bursa Asia-Pasifik

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor batu bara RI ke kawasan Uni Eropa meningkat tajam di September 2022 sebesar US$161,69 juta dibanding Agustus 2022 US$96,21 juta. Di mana peningkatan ekspor terbesar berasal dari Polandia sebesar US$63,36 juta.

Chatib menuturkan, untuk dampak di jalur keuangan terlihat pada tekanan terhadap mata uang rupiah. Dalam hal ini, terjadi akibat menguatnya mata uang dolar AS.

"Menguatnya mata uang dolar yang terjadi akibat pertumbuhan ekonomi AS yang relatif lebih baik dibandingkan dengan Eropa, dan kenaikan bunga yang dilakukan oleh the Fed," ujarnya.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dengan hal itu, dampak terhadap perekonomian RI melalui neraca keuangan. Namun di sisi lain, upaya dari Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya akan berpengaruh terhadap investasi dan konsumsi.

"Di samping itu, konsolidasi fiskal juga akan membuat dampak kepada perekonomian Indonesia. Apakah ekonomi Indonesia akan mengalami resesi? menurut saya tidak yang terjadi adalah perlambatan ekonomi," tuturnya.

Maka itu, ia meminta, agar pemerintah untuk memberikan prioritas kepada masyarakat berupa perlindungan sosial. 

 

Dirjen Bea dan Cukai, Askolani saat menunjukkan barang hasil penegahan iPhone 16 untuk dimusnahkan dengan cara dipotong

Bea Cukai Soetta Musnahkan 289 Handphone Sitaan, Ada iPhone 16

Bea Cukai Soekarno-Hatta melakukan pemusnahan pada 289 unit handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) dengan nilai Rp867 juta.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024