Jokowi Terima Kasih ke Pengusaha, Neraca Dagang RI Surplus Terus
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA Bisnis – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke 37 di ICE, BSD, Rabu 19 Oktober 2022. Dalam kesempatan itu, memamerkan capaian Indonesia di mana saat ini sudah 29 bulan Indonesia terus mengalami surplus neraca dagang.
Hal ini, menjadi capaian yang harus disyukuri oleh Indonesia. Menurut Jokowi, capaiam itu dapat terwujud karena adanya kerjasama juga dari para pengusaha yang ada di tanah air.
"Ini atas dukungan Bapak Ibu sekalian, sudah 29 bulan kita terus surplus neraca dagang kita, tadi sudah disampaikan oleh Pak Zul (Zulkifli Hasan) Menteri Perdagangan, dari Januari sampai September, surplus kita mencapai 39,8 miliar US dollar, ini jumlah yang tidak sedikit. ini juga berkat kerjakeras Bapak Ibu sekalian," kata Jokowi di ICE BSD, Rabu 19 Oktober 2022
Menurut Jokowi, meski kondisi ekonomi global penuh ketidakpastian, namun kondisi ekonomi RI dalam keadaan yang baik. Untuk itu dia mengingatkan bahwa Indonesia patut bersyukur karena kondisi ini.
"Indonesia di Kuartal kedua masih tumbuh 5,44%. Ini wajib kita syukuri. kita termasuk negara yang memiliki growth pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G-20 maupun negara-negara lainnya," kata Jokowi dalam sambutannya, Rabu 19 Oktober 2022
Menurut Jokowi, saat ini Indonesia juga mampu mengendalikan inflasi. Meskipun sempat mengalami kenaikan di angka 5,9 persen akibat kenaikan BB, namun Indonesia masih memiliki tingkat inflasi yang rendah dibandingkan negara lain.
"Jadi kita semuanya harus optimis, meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan Akan Gelap, silakan negara-negara negara lain. negara kita harus tetap optimis," ujar Jokowi.
Jokowi meminta bangsa Indonesia optimis menatap apa yang akan terjadi di masa mendatang. Tetapi, jangan jiga terlalu jumawa, waspada tetap diperlukan untuk menghadapi kondisi yang tidak menentu.
"Tetapi memang harus waspada, harus hati-hati, karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi sulit dikalkulasi, akan menyebar sampai ke mana imbasnya Ke kita seperti apa," ujar Jokowi