Ubah Limbah Sawit Jadi EBT, PGN Sampaikan Terbuka Bermitra di SOE International Conference

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan.
Sumber :
  • PGN/Pertamina

VIVA Bisnis – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk berinisiatif untuk mengembangkan bisnis Biomethane sebagai salah satu upaya dekarbonisasi khususnya pada industri kelapa sawit. Biomethane adalah teknik memanfaatkan limbah cair minyak kelapa sawit, untuk menjadi energi baru terbarukan (EBT).

Komitmen Bersama PGN dan BPH Migas Masifkan Pembangunan Jargas Nasional

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan memastikan, hal ini juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia dan komitmen BUMN dalam mengurangi emisi karbon, agar tercapai Net Zero Emission di tahun 2060.

"PGN pun terbuka untuk berpartner dengan berbagai pihak, untuk kolaborasi dalam bisnis biomethane," kata Heru dalam keterangannya, Selasa 18 Oktober 2022.

Catat Jamnya, Setiap Isi Pertamax Hari Senin dan Jumat Dikasih Diskon

Pekerja PGN (ilustrasi).

Photo :
  • PGN

Dalam momentum State-Own Enterprise (SOE) International Conference G20 di Nusa Dua Bali tersebut, Heru berharap pihaknya bisa meraih kepercayaan dunia, dan kerja sama strategis atas transformasi PGN dalam mengembangkan energi baru yang lebih sustainable.

Momentum Akselerasi Energi Terbarukan

Dia menjelaskan, salah satu hasil pengolahan dari limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang disebut dengan Palm Oil Mill Effluent (POME) itu, nantinya dapat di olah menjadi BioMethane. Di Indonesia, sebanyak 187,5 juta ton buah mentah sawit dapat menghasilkan ±45 juta ton CPO dan 109,3 juta ton POME, yang dapat melepaskan methane ke atmosfer setara dengan 36 juta ton CO2e.

"Potensi POME diusulkan untuk diolah menjadi Biomethane yang pemanfaatannya dapat disandingkan dengan gas bumi," ujar Heru.

Biomethane dapat menjadi opsi sebagai EBT, untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil. Pengolahan POME diyakininya dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan. "Karena limbah cair tersebut dapat membahayakan lingkungan jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan tepat," kata Heru.

Apalagi, lanjut Heru, total potensi Biomethane di Indonesia sebesar 195 MMSCFD, dengan area distribusi meliputi Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan. Ada beberapa pabrik kelapa sawit di Sumatera di sekitar jalur pipa gas bumi PGN Group yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. 

"Infrastruktur gas bumi PGN Group yang sudah ada siap digunakan untuk pemanfaatan Biomethane, sehingga investasi tambahan tidak diperlukan untuk pengembangan infrastruktur baru," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya