Menko Luhut Kasih Bukti Transformasi BUMN Tambah Penerimaan Negara
VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, perbaikan kinerja para perusahaan-perusahaan BUMN mendorong peningkatan penerima nagara. Hal tersebut khususnya melalui tambahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Menurut Luhut, semua langkah transformasi yang telah dilakukan memerlukan dukungan dari BUMN yang bekerjasama. Sehingga, mampu berperan besar dalam perekonomian.
“Dengan perbaikan kinerja hingga 35 persen sepanjang tahun ini, naiknya PNBP hingga 105 persen dari target yang ditetapkan oleh Pemerintah," ujar Luhut dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin, 17 Oktober 2022.
Dia menegaskan, dengan dua peran utama BUMN yakni sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan. BUMN harus mampu menyediakan barang serta jasa yang diperlukan bagi seluruh masyarakat sampai ke seluruh pelosok Nusantara.
BUMN hadir di seluruh sektor di Indonesia, termasuk sektor industri seperti energi, pertambangan, kesehatan, sektor jasa, perbankan, infrastruktur dan sebagainya.
Luhut mengatakan, pada era saat ini, peran BUMN sangat besar dan memainkan peranan vital khususnya selama krisis Pandemi COVID-19. Dalam tiga tahun terakhir, kalau kita melihat BUMN berperan dalam memberikan banyak kontribusi untuk menstabilkan perekonomian nasional.
Transformasi BUMN telah dilakukan dengan mengubah konsep superholding menjadi subholding sehingga lebih efisien dan tangguh. Hingga Desember 2021, BUMN telah dipangkas dari 108 BUMN menjadi 92 BUMN dan ditargetkan turun menjadi lebih kecil dari itu.
"Pada hari ini, di acara SOE International Conference yang merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia, kita hadir untuk menyaksikan tonggak dan peran signifikan BUMN dalam memperkuat perbaikan bangsa," kata Luhut.
Luhut menghadiri SOE International Conference di Nusa Dua, Bali sekaligus peluncuran Indonesia Water Fund.
Selain Luhut, SOE International Conference turut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan sejumlah pejabat terkait. (Ant)