Rupiah Jumat Pagi Melemah Lagi, Kini di Posisi Rp 15.365 per Dolar AS

Uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Jumat pagi, 14 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.10 WIB, rupiah melemah sebesar 4 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 15.365 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.361 per dolar AS.

Apa Itu Redenominasi? Ini Tujuan dan Dampaknya pada Nilai Mata Uang Nasional

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, rupiah ditetapkan di angka Rp 15.357 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pernyataan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia yang mengisyaratkan bahwa ekonomi tahun depan akan terjadi kontraksi. Presiden Jokowi meminta kepada seluruh pihak tetap optimistis dalam menatap masa depan, di mana fundamental ekonomi Indonesia masih memiliki kondisi bagus untuk bisa bertahan.

Rupiah Melemah Dipicu Kekhawatiran Perang di Ukraina dan Timur Tengah

"Hal itu terlihat pada Kuartal II-2022, pertumbuhan ekonomi nasional mampu berada di level 5,44 persen. Selain itu tingkat inflasi di dalam negeri juga masih terkendali di angka 5,9 persen," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat 14 Oktober 2022.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bursa Asia Kinclong Seiring Indeks Australia Cetak Rekor, Investor Nantikan Sederet Data Ekonomi

Ibrahim menuturkan untuk inflasi, Indonesia masih bisa mengendalikan di tengah berbagai gejolak global. Para pemangku kepentingan juga mampu bekerja sama untuk menekan kenaikan harga barang dan jasa.

"Pemerintah mengklaim tidak ada negara lain yang bekerja sedetail Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Pada umumnya, pengendalian inflasi hanya dilakukan secara makro oleh bank sentral, namun pengendalian inflasi di tanah air tidak hanya dilakukan secara makro, tapi juga mikro," ujarnya.

Ibrahim melanjutkan, Bank Indonesia (BI) saat ini juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait akan terus mengoptimalkan strategi bauran ekonomi. Itu merupakan salah satu kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun ditutup melemah di rentang  Rp 15.340-Rp 15.400," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya