Vaksin Indovac Diluncurkan Jokowi, Bio Farma: KIPI Ringan dan Halal

Peluncuran vaksin Indovac.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman (Bandung)

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan langsung peluncuran dan penyuntikan pertama vaksin IndoVac pada Kamis, 13 Oktober 2022. Vaksin Covid-19 ini merupakan buatan dalam negeri di PT Bio Farma, Kota Bandung. 

Survei di 27 Negara, Indomie Jadi Juara Top Halal Index 2024 Global Brand Produk Mie Instan

Vaksin kali ini diberikan kepada masyarakat yang belum pernah memperoleh vaksin Covid-19. IndoVac telah teruji secara aman dan tersertifikasi halal. Selama 1,5 tahun Bio Farma melakukan penelitian dan uji coba vaksin IndoVac ini.

Dikembangkan dengan teknologi protein rekombinan yang dapat cepat diadaptasi untuk varian baru di masa depan, serta lebih mudah didistribusikan ke pelosok negeri.

Erick Thohir Paparkan Langkah Pengelolaan 7 BUMN yang Merugi

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan, vaksin ini diproyeksikan menjadi vaksin booster program pemerintah. Menurutnya, IndoVac setara dengan vaksin COVID-19 lain yang tingkat efisiennya di atas 80 persen berdasarkan data uji klinis yang dilakukan ke 4.050 relawan.

"Mulai dari uji klinis 1, KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)-nya sangat ringan. Hal yang lebih bagus lagi, ini halal. Dari awal kami sudah mendesain jika vaksin ini kualitasnya bagus dan halal," ujar Honesti, Kamis 13 Oktober 2022. 

6 BUMN Gelar Bazar di Makassar, Kementerian Harap UMKM Terhindar dari Pinjol Ilegal

Vaksin Indovac.

Photo :
  • Bio Farma

Bio Farma dipastikan terus berinovasi, sehingga bisa memproduksi produk - produk kesehatan dan mengurangi ketergantungan impor.

"Sekitar 90 persen bahan baku obat itu diimpor. Kita ingin mengurangi hal ini. Kita mencoba mengintegrasikan ekosistem mulai dari RnD (Research and Development), manufaktur, institusi, suplai, layanan kesehatan, apotek, klinik lab, dan RS," katanya.

Fokus untuk Dalam Negeri Terlebih Dahulu

Menanggapi target jutaan dosis vaksin InoVac dari presiden, ia mengatakan, vaksin ini akan difokuskan ke dalam negeri terlebih dahulu. "Kami sempat berdiskusi juga dengan WHO. Ada potensi Indonesia akan memberikan donasi kepada negara yang tingkat vaksinasinya masih rendah, seperti Nigeria, Zimbabwe, dan Kenya," katanya.

Ia menuturkan, target sampai akhir tahun sebanyak 6,9 juta dosis pertama akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. "Targetnya kalau sampai emergency use kita sudah keluar akan digunakan paling utama untuk booster. Karena kalau primer sudah lebih dari 80 persen," tuturnya. 

Saat ini pihaknya tengah mendiskusikan bersama Kemenkes mengenai penggunaan IndoVac untuk anak usia 3-11 tahun. "Jika dibutuhkan akan kita lakukan uju klinisnya juga," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya