Gita Wirjawan 'Pede' Brand Lokal Bisa Sebesar Nike dan Adidas
- satu jam lebih dekat-tvOne
VIVA – Komisaris Utama Hypefast, Gita Wirjawan menegaskan, penyelenggaraan 'Indonesia Brand Founders Summit' (IBFS) 2022 merupakan manifestasi dari kebangkitan para brand lokal asli Indonesia.
Menurutnya, Hypefast pun memiliki komitmen penuh dalam membantu dan mendorong para brand-brand lokal, untuk bisa meningkatkan daya saing produk-produknya serta mengglobalkan diri mereka agar bisa lebih berkembang lagi ke depannya.
"Sebagai manifestasi dari karya lokal, yang ujung-ujungnya nanti bisa bisa men-skill up dan mengglobal kan diri agar brand-brand lokal Indonesia bisa dikenal di seluruh dunia," kata Gita di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis 13 Oktober 2022.
Baca juga: Ekonom Nilai Indonesia Tak Akan Masuk Zona Resesi 2023, Ini Fakta-faktanya
Dengan mewadahi dan menciptakan ekosistem bagi para brand lokal tersebut, Gita meyakini bahwa potensi-potensi yang ada itu nantinya akan bisa dikembangkan agar kapasitas dan daya saingnya makin mendunia.
"Agar brand-brand lokal Indonesia bisa dikenal di seluruh dunia, seperti misalnya brand-brand ternama yaitu Nike kek, Adidas kek, apapun lah," ujarnya.
Mantan Menteri Perdagangan (2011-2014) dan Kepala BKPM (2009-2011) itu berpesan, agar para brand lokal juga terus fokus pada upaya-upaya pengembangan diri, dan program-program pengembangan dirinya masing-masing yang bersifat jangka panjang.
Terutama, program-program jangka panjang yang terkait dengan kemajuan dan kesejahteraan brand-brand tersebut. Agar, setidaknya brand-brand lokal bisa menjadi 'sajian utama' di pasar produknya masing-masing, dan bukan hanya sebagai makanan pembuka atau penutup saja.
"Saya berulang kali berpesan kepada para brand-brand baru tersebut, untuk terus fokus terhadap hal-hal yang sifatnya jangka panjang. Atau fokus menjadi 'main course', bukan hanya menjadi dessert atau appetizer," kata Gita.
"Apa sih yang penting untuk jangka panjang? Yaitu hal-hal yang tidak lepas dari apapun yang bisa menimbulkan kepekaan terhadap kesejahteraan kita kedepan, kepekaan terhadap lingkungan, dan menunjukkan apakah kita bisa meningkatkan inklusi dan lain sebagainya," ujarnya.