Menguat Tipis, Rupiah Masih Bertengger di 15.352 per Dolar AS
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis pagi, 13 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.10 WIB, rupiah menguat sebesar 5 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 15.352 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.357 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore mematok rupiah di angka Rp 15.373 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpeluang menguat hari ini. Hal itu karena notulen rapat Bank Sentral AS menunjukkan bahwa para petinggi the Fed menginginkan pengambilan keputusan pengetatan moneter, dengan mempertimbangkan risiko perlambatan ekonomi AS.
"Ini memberikan kesan ke pasar bahwa Bank Sentral AS mungkin akan menahan diri melakukan pengetatan moneter yang agresif. Dan indikasi tersebut membantu pelemahan dolar AS untuk sementara," kata Ariston kepada VIVA, Kamis 13 Oktober 2022.
Ariston melanjutkan, saat ini pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS nanti malam. Di mana jika hasil menunjukkan lebih tinggi dari proyeksi di 8,1 persen hal itu akan membuat dolar menguat.
"Hasil yang lebih tinggi dari proyeksi 8,1 persen bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya. Dan sebaliknya," ujarnya.
Namun di sisi lain kata Ariston, beberapa sentimen negatif terhadap potensi resesi masih memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah. Dalam hal ini diantaranya pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut, inflasi global yang terus meningkat.
"Kondisi tersebut memberi peluang pelemahan rupiah kembali," jelasnya.
Adapun untuk potensi penguatan rupiah hari ini ada di arah Rp 15.300. Sedangkan potensi pelemahan ada di Rp 15.380.