Harga Beras Makin Mahal, Pemerintah Siapkan Subsidi

Pemerintah Tetapkan Harga Eceran Tertinggi Beras
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Makna Zaezar

VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan, saat ini Kementerian Perdagangan tengah menyusun skema subsidi beras. Hal itu karena saat ini harga beras sedang mengalami kenaikan harga.

Menteri Tito Apresiasi Pemkot Tangerang Usai Pangkas Birokrasi PBG

Adapun untuk skema yang akan digunakan masih dalam tahap pembahasan. Dalam hal ini terdapat beberapa opsi skema yang akan digunakan.

"Segala diperlukan nanti itu kita akan penuhi kalau harga-harga lain transport-nya di subsidi. Nanti ini beras apakah transport-nya disubsidi atau kalau ada selisih harga, harganya disubsidi ini lagi kita bicarakan," ujar Zulhas di kantornya, Rabu 12 Oktober 2022.

Tangerang Buktikan Secara Langsung ke Mendagri Tito Angka Inflasi Rendah

Mendag Zulhas di Pabrik Sepatu Nike Tangerang.

Photo :
  • istimewa

Dengan demikian, Zulhas meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir atas kenaikan harga. Sebab untuk beras Bulog harga tidak akan naik.

Datangi Pasar di Tangerang, Menteri Tito Paparkan Penyebab Harga Komoditas Naik Usai Nataru

"Masyarakat enggak usah khawatir beras dari Bulog, harga tetap. Tidak berubah, tidak naik dari Bulog," tegasnya.

Sebelumnya, Zulhas mengungkapkan penyebab mahalnya harga beras. Di mana itu dikarenakan Bulog berebut gabah dengan perusahaan swasta. Di mana dalam hal ini perusahaan swasta membeli gabah lebih tinggi dibandingkan Bulog.

Aktivitas bongkar muat beras impor asal Vietnam di atas kapal Sumber : ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Photo :
  • vstory

"Harga gabah naik karena berebut dengan swasta. Sementara Bulog itu patokannya HET, jadi ditentukan harganya misalkan gabah hanya boleh beli Rp 4.200, nah swastanya bisa Rp 5.000 ya Bulog enggak bisa beli," kata Zulhas.

Zulhas mengatakan, seharusnya Bulog memiliki fungsi sebagai stabilisasi harga. Namun, saat ini karena peraturan baru, Bulog justru sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Memang peraturan baru ini Bulog ini sebagai bagian BUMN padahal kan Bulog itu dulu sebagai stabilisasi. Dengan begitu swasta berlomba-lomba membeli gabah, harganya jadi mahal otomatis produk jadinya beras juga naik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya