Erick Thohir Resmikan Revitalisasi Industri Gula Nasional
- Dok. Kementerian BUMN
VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meresmikan revitalisasi industri gula nasional guna mendukung ketahanan pangan dan energi. Acara yang digelar di Mojokerto, Jawa Timur ini turut dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala BPKPB Muhammad Yusuf Ateh, Anggota VII BPK Hendra Susanto, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, dan Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati.
Erick menegaskan, hal ini sejalan dengan prioritas Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan pembangunan ekosistem guna mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap rantai pasok dunia, khususnya untuk sektor pangan dan energi.
"Pak Presiden selalu mendorong agar ada solusi, dan karena itu kita sekarang terus mendorong bagaimana hilirisasi industri gula ini sudah menjadi kenyataan dan bukan hanya sekadar rencana," kata Erick dalam keterangannya, Selasa 11 Oktober 2022.
PT Sinergi Gula Nusantara Dibentuk
Peresmian ini menandai dimulainya penataan organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/PTPN Group, melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.Â
"Pembentukan PT SGN ini membuktikan bahwa BUMN siap membangun ekosistem bisnis di tengah ketidakpastian industri pangan dan energi global," ujarnya.
PT SGN merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di PTPN Group Holding, yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group. Yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.
Integrasi PTPN Group melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara, PT Sinergi Sawit Nusantara, dan PT Aset Manajemen Nusantara ini, sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Transformasi dari PTPN sejatinya sudah berjalan dengan baik dan pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara, PT Sinergi Sawit Nusantara, dan PT Aset Manajemen Nusantara ini, merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang terus dikawal oleh pemerintah," kata Erick.
"Ini merupakan komitmen dari negara, untuk memastikan bahwa ketiga proyek tersebut dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Diketahui, sebagai entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik PTPN Group, PT SGN akan menjadi perusahaan gula terbesar di Indonesia dengan proyeksi perluasan lahan hingga 700 ribu hektare di 2028 mendatang. Dengan luasan lahan tersebut, diharapkan PT SGN akan mampu menguasai 60-70 persen pasar gula nasional di tahun 2028.