Akselerasi UMK Naik Kelas, Pertamina Buatkan Sinergi Program Aggregator
VIVA Bisnis – Dalam upaya membina dan mengakselerasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas pemerintah melakukan pendekatan baru yaitu menerapkan sistem aggregator. Adapun sistem itu dimiliki oleh PT Pertamina (persero) berupa Pertapreneur Aggregator Program.
Dengan konsep sistem ini, pembinaan UMKM tidak lagi dilakukan satu per satu melainkan dengan menciptakan ekosistem bisnis yang mampu mengatasi berbagai persoalan yang kerap ditemui pelaku usaha seperti biaya logistik yang mahal dan kesulitan menembus pasar ekspor.
“Pelaku UMKM didorong bermitra dengan usaha besar agar UMKM tergabung dan masuk dalam rantai produksi global untuk meningkatkan peluang UMKM naik kelas. Selama ini, biaya logistik berkontribusi 83,5 persen dari total biaya produksi. Pemerintah terus mendorong agar UMKM memasuki rantai pasok dengan mengkoneksikan para pelaku usaha dalam sistem aggregator. Dengan demikian, pembinaan UMKM ke depan tidak lagi dilakukan satu per satu,“ tutur Menteri UMKM dan Koperasi Teten Masduki berapa waktu lalu dikutip Selasa 11 Oktober 2022.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 11 Oktober 2022: Global Datar, Antam Amblas
Adapun Pertamina tengah menyelenggarakan Pertapreneur Aggregator Program sebagai ruang sinergi UMK agar mitra binaan yang selama ini mendapatkan pinjaman murah dari Dana Kemitraan.
Peserta program ini sebanyak 100 UMK yang telah melewati proses kurasi dari 200 lebih peserta UMK Academy 2022. Mitra binaan yang terpilih menjadi aggregator akan merangkul UMK lain dalam rantai bisnis yang dikembangkannya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa Pertamina berharap mitra binaan yang menjadi pertapreneur aggregator tidak hanya memiliki brand yang kuat tetapi memberikan manfaat pula bagi UMK di sekitarnya.
Selain itu, Pertamina mendorong inovasi yang dapat mendukung mitra binaan mendapatkan dan memiliki entrepreneurial value. Pertamina menginisiasi kolaborasi UMK satu dengan UMK atau mitra lain dalam pengembangan usaha yang saling menguntungkan.
Pengembangan industri UMK dapat dipercepat dengan fokus memberi dukungan pada peningkatan empat karakteristik yakni kepercayaan, petumbuhan, daya saing dan kolaborasi. Pertamina menumbuhkan tingkat percaya diri UMK dengan mendukung kemudahan berbisnis dan mempromosikan entrepreurial mindset.
Untuk pertumbuhan, Pertamina memfasilitas akses ke pasar global dan memberikan bantuan teknis yang dapat mendorong inovasi dan produksi finansial untuk ekspansi.
Pertamina juga berupaya menciptakan UMKM berdaya saing global dengan menyediakan infrastruktur bisnis serta secara aktif mendukung produktivitas dan penetrasi teknologi. Selain itu, BUMN energi terintegrasi ini mendukung UMKM saling berkolaborasi menggabungkan kekuatan sebagai kunci sukses di pasar domestik maupun global.
Sementara itu, Konsul Jenderal Indonesia di Shanghai, Denny W Kurnia mengungkapkan pasar Tiongkok merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan UMKM yang dibina Pertamina. Namun, apabila ingin sukses mengekspor ke negara itu, perusahaan harus memperhatikan kapasitas suplai yang dimilikinya.
“Karena pengekspor dengan suplai sedikit akan menjadi tidak efisien. Market kebutuhan dan permintaan selangit karena pasarnya besar. Kalau sedikit, tersendat suplainya, tidak akan prospektif,“ ujarnya.
Dia menuturkan Pertamina dapat mengikutkan UMK binaannya dapat mengikuti tata cara yang sudah ada, seperti memanfaatkan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
“Bisa berkoordinasi dengan yang ada di Shanghai, atau atase perdagangan, mereka akan punya daftar orang-orang yang biasa memfasilitasi, semacam agen. Untuk bisa masuk pasar Tiongkok dengan ribuan distributor maka paling mudah dengan agen. Mereka menarik fee, tapi tidak apa-apa,” ungkapnya.