PUPR Ungkap Potensi Saluran Irigasi di Tapin Selain Petani Padi

Irigasi bendungan Tapin.
Sumber :
  • VIVA/Ilham

VIVA Bisnis – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan  dan rehabilitasi saluran irigasi di Kabupaten Tapin, Kota Rantau, Kalimantan Selatan. 

Film Seribu Bayang Purnama, Realita Kehidupan Petani yang Dibungkus Dengan Cerita Menyentuh Hati

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) M Harliansyah mengungkap potensi selain petani padi yang dapat menggunakan saluran irigasi yang berasal dari Bendungan Tapin

Harli mengatakan, saluran irigasi yang berada di hulu dapat digunakan untuk petani ikan. Pihaknya berencana akan menambah saluran tersier seluas 5.000 hektare. Perluasan tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan quarter pertama yang akan dibangun seluas 500 hektare terlebih dulu.

Prabowo Mau Utang Petani Diputihkan, Wamentan: Semoga Bisa Segera Direalisasikan

Baca juga: BI Sebut Uang Rupiah Emisi 2022 Sulit Dipalsukan, Ini Kecanggihannya

"Tahun ini pun kita sudah mencoba ada perencanaan sekitar kurang lebih 500 hektare dengan dana yang kita siapkan itu Rp 20 miliar. Nah jadi itu bisa nanti dengan petak yang ada itu bisa mungkin sampai 10 km itu bentangnya dari luasan itu. Nah itu sebagai gambaran nanti ketika kita mendesain untuk 5.000 hektare dengan anggaran Rp 200 miliar," kata Harli dalam konferensi pers, di Tapin, Kalimantan Selatan, Jumat 7 Oktober 2022.

Mentan Amran Bicara Rencana Pemutihan Utang Petani dan Nelayan

Setelah itu, masyarakat di Kabupaten Tapin akan bisa menggunakan saluran irigasi untuk perikanan. Harli juga mengatakan saluran tersebut berasal dari saluran tersier. 

"Ada di hulu yang ini juga tidak bisa kita pungkiri ada teman - teman atau masyarakat yang menggunakan air irigasi untuk perikanan. Jadi nanti air irigasi itu akan kita coba desain, ada pintu - pintu yang bisa mengatur debitnya. Sehingga para petani ikan itu bisa memanfaatkan irigasi ini di wilayah hulu," kata Harli.

Selain wilayah hulu, Harli menambahkan bahwa air irigasi tersebut tidak akan hilang dan mengganggu petani padi. Pihak PUPR, lanjut Harli, akan mendesain konsep air irigasi untuk perikanan dengan meminjam dan mengembalikan air tersebut ke salurannya.

Bendungan Tapin.

Photo :
  • VIVA/Ilham

"Di wilayah hilir, dengan catatan begini, air itu tidak boleh hilang, jadi dia harus kembali lagi ke salurannya. Jadi di pinjam saja, itu konsepnya. Jadi konsep perikanannya seperti itu, boleh diambil saluran irigasinya, tapi nanti dikembalikan lagi jadi tidak ada kehilangan air untuk pertanian," tutur Harli. 

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Tapin, Kota Rantau, Provinsi Kalimantan Selatan. Hal itu dengan melanjutkan pembangunan jaringan irigasi dan rehabilitasi jaringan irigasi.

Kepala Balai Wilayah Sungai (KBWS) Kalimantan 2, Fikri Abdurrachman mengatakan, pembangunan jaringan irigasi lanjutan akan menambah luas hingga 1.608 hektare sawah yang dapat diirigasi. Semula, jaringan irigasi Tapin hanya dapat mengairi sawah seluas 2.603 hektare. 

"Jadi target kita dalam pembangunan jaringan irigasi DI (Daerah Irigasi) Tapin ini ditargetkan seluas 5.472 hektare, serta penyediaan air baku Tapin sebesar 500 liter/detik," kata Fikri dalam konferensi pers di Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis 6 Oktober 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya