Ekspor Produk Halal RI Kecil, Konsumsi Warga Muslim Dunia US$2 Triliun

Menkop UKM Teten Masduki.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenkop UKM.

VIVA Bisnis – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, mendorong ekspor produk halal Indonesia ke mancanegara. Sebab, ekspor produk halal Indonesia baru mencapai 3,8 persen dari total pasar produk halal dunia.

Punya Masa Depan Cerah, LPEI Genjot Ekspor Bubuk Kelor supaya Makin Moncer 

Teten menjelaskan, berdasarkan data melalui State of the Global Islamic Economy Report tahun 2020-2021 tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$2 triliun.

"Konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$2 triliun yang terserap di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media atau rekreasi halal. Tingkat konsumsi tersebut di proyeksi terus meningkat hingga mencapai US$2,4 triliun pada tahun 2024 nanti," kata Teten di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis 6 September 2022.

Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 Oktober 2022: Global Naik, Antam Amblas

Teten melanjutkan, dengan itu maka tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 3,1 persen. "Jika dibandingkan secara global, ekspor produk halal Indonesia saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar produk halal dunia," jelasnya.

Anda Bisa Kaya dari Bisnis Ini? Coba Bisnis Jastip!

Untuk itu jelasnya, akan dilakukan berbagai upaya strategis agar kontribusi produk halal RI meningkat. Maka dari itu, salah satunya akan dilakukan beberapa kolaborasi.

"Salah satunya melalui kolaborasi penyelenggara event berskala nasional dan internasional, untuk mendorong promosi dan publikasi produk muslim Indonesia," imbuhnya.

Sajian makanan halal di restoran Kaorouwan, Beijing, China.

Photo :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

Adapun Teten menuturkan, Kemenkop UKM dalam hal ini telah menginisiasi fasilitas riset lab di Smesco Labo sebagai fasilitas riset UMKM.

"Salah satu bentuk outputnya adalah pameran siluet busana kebangsaan bertajuk Aradana yang diselenggarakan bersama Lakon. Ini bentuk upaya demokratisasi desain fesyen untuk outfit perkantoran berbasis budaya" ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya