CEO Freeport Richard C Adkerson Apresiasi Capaian RI
- VIVA/Agus Setiawan
VIVA Bisnis – Orasi Ilmiah telah dilakukan di empat kampus yakni kampus ITS, UGM, ITB, dan UI. Pada orasi ilmiah yang digelar di kampus UI pada Rabu, 5 Oktober 2022, Chairman of the Board & Chief Executive Officer (CEO) Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan bahwa fokus utamanya yaitu kepada tembaga. Pihaknya juga berencana akan membangun smelter baru.
“Cakupan hilirisasi itu luas tapi saya akan fokus kepada tembaga yang menjadi prioritas freeport. Dan sebelum hilirisasi itu 95% dari tembaga itu sudah diolah oleh freeport dan sekarang sesuai arahan presiden kami segera membangun smelter baru sehingga menangkap 5% yang terakhir sesuai instruksi presiden,”kata Richard usai lakukan orasi ilmiah di Universitas Indonesia.
Richard mengatakan jika ekonomi di Indonesia dan Amerika Serikat itu berbeda yang tidak bisa dibandingkan. Ia pun sangat mengapresiasi capaian Republik Indonesia saat ini.
“Perlu digaris bawahi bahwa ekonomi Indonesia dengan Amerika Serikat memiliki beberapa perbedaan dan tidak bisa dibandingkan apple to apple. Tapi di tengah perbedaan itu saya mengapresiasi beberapa capain RI, yang pertama terkait pengendalian COVID, Indonesia lebih baik dari Amerika. Vaksinasi yang kami sudah lakukan bagi pegawai di freeport Indonesia juga sangat baik dalam memberikan vaksinasi,”ujarnya.
Chairman of the Board & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson
- VIVA/Agus Setiawan
“Yang saya juga ingin tekankan adalah capaian kami dalam mengatasi covid bekerja sama dengan masyarakat setempat dan pemerintah ketika covid menyerang kami sedang berada di masa transisi dari pertambangan terbuka ke pertambangan bawah tanah,”imbuhnya.
Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala BKPM juga hadir dan menjadi dalam orasi ilmiah tersebut. Ia mengatakan jika pihaknya sangat transparansi dan tidak ada gerakan-gerakan aneh dalam investasi yang dilakukan.
Bahlil Lahadalia dan CEO Freeport McMoRan Richard C.Adkerson gelar orasi ilmiah
- VIVA/Agus Setiawan
“Kami di pemerintah sangat transparan. Tidak ada gerakan yang aneh-aneh. Kita ingin harus semua investasi yang ada di Indonesia datang baik-baik, tumbuh baik, dengan konsep saling menguntungkan antara pemerintah Indonesia, investor, dan rakyat,”ujarnya.
Menurutnya, Indonesia harus siap menuju hilirisasi agar bisa menjadi negara maju. Ia mengatakan jika tenaga-tenaga sudah ada, pihaknya akan memaksimalkan di dalam negeri. Jika tenaganya belum ada, bisa memulai untuk berfokus pada tekhnologi atau mesin.
“Saya katakan Indonesia harus siap menuju hilirisasi. Strateginya, kalau tenaga-tenaganya sudah ada ya kita maksimalkan dalam negeri. Tapi kalau belum ada, mungkin menyangkut mesin atau teknologi apa ya kita harus berbesar hati menerima dari luar. Dan undang-undang kita kan tidak membatasi itu,”jelas Bahlil.
“Tapi yang jauh lebih penting adalah transfer knowledge pasca mereka datang ajari kita. Seperti di freeport, dulu kita kasih belajar dari orang bule, sekarang yang mengendalikan freeport adalah kawan-kawan dari Indonesia sendiri dan dari Papua. Ini contoh kecil dan yang harus kita lakukan adalah adanya percepatan,”imbuh Bahlil.