PUPR Bangun SPAM Banjarkula Gunakan Sistem Automatis SCADA

SPAM Banjarkula di Banjarmasin.
Sumber :
  • VIVA/Ilham

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berkolaborasi dengan Pentahelix membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tahap II menggunakan sistem automatis SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition).

Penghujung 2024, Polres Banjarbaru Musnahkan 12 Kg Sabu dan 4.460 Butir Happy Five

Anthoni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Minum di BPPW Kalimantan Selatan mengatakan pihaknya memasang alat sensor di sistem SCADA berupa aktuator serta software untuk mengendalikan sistem keseluruhan.

Sistem skada ini, kata Anthoni, adalah sistem terintegrasi yang dipasang semacam alat sensor. Ada alat aktuator ada software untuk mengendalikan sistem keseluruhan. 

Fakta Mengerikan Peredaran Narkotika di Kalimantan Selatan Sepanjang 2024

Baca juga: Menteri Basuki Tegaskan Tak Bangun Bendungan Baru pada 2023-2024

"Di sini diketahui kekurangan air sekarang sekitar 44,27 MPU dengan PH 7,4 disitu kondisi air baku yang akan kita olah. Di situ juga ada alat sensor yang kita gunakan untuk menentukan dosis namanya SCM. Jadi alat itu akan terintegrasi untuk menentukan dosis optimum untuk pembubuhan dari air baku tadi," ujar Anthoni kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu 5 Oktober 2022. 

Penampakan Kapolda Kalsel Terjun ke Lapangan Demi Perayaan Natal di 255 Gereja Berjalan Aman

Dengan begitu, lanjut Anthoni, kondisi air baku akan berubah menjadi pendosisan. Selain itu, air yang diinjeksikan juga akan berubah. Hal tersebut meminimalisir pendosisan agar tidak berlebihan atau tidak kekurangan.

"Dari proses ini, ada fluktuasi, ada sedimentasi baru ke filtrasi. Kita ada alat yang mengatur pendosisannya, jadi kita tidak kelebihan pendosisan atau kekurangan dan hasilnya diharapkan bisa lebih stabil," kata Anthoni. 

SPAM Banjarkula di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Photo :
  • VIVA/Ilham

Anthoni menjelaskan, alat di sistem SCADA tersebut sudah di setting. Apabila ketinggian air sudah mencapai 4 meter dan kondisi filter sudah mulai jenuh, alat itu otomatis akan bergantian untuk mencuci agar lebih jernih.

"Jadi kinerja alat ini bisa kita pertahankan terus. Kalau kita manual kan kadang - kadang kita feeling kita tidak benar," jelasnya.

Adapun, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Selatan, Teuku Davis Hamid mengatakan secara umum, sistem SCADA pengukurannya lebih detail dan kuat dan tidak lagi berdasarkan perasaan ataupun operasional secara manual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya