Menteri Bahlil Apresiasi Freeport Bangun Smelter Gresik Sesuai UU
- VIVA/Agus Setiawan
VIVA Bisnis – Menteri investasi / kepala BKPM Bahlil Lahadalia bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia melakukan roadshow orasi ilmiah di tujuh kampus ternama Indonesia. Acara tersebut bertajuk orasi ilmiah transformasi ekonomi melalui hilirisasi dengan kearifan lokal.
Orasi ilmiah di gelar Selasa, 4 Oktober 2022 yang di mulai dari kampus ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya, kemudian dilanjut di kampus Universitas Gadjah Mada.
Kemudian pada Rabu, 5 Oktober 2022 orasi ilmiah akan dilanjut di kampus ITB dan UI. Lalu pada Kamis, 6 Oktober 2022 di lanjut di kampus Uncen Jayapura dan Stie Port Numbay Jayapura. Acara orasi ilmiah di tutup di kampus Unhas Makassar pada Jumat 7 Oktober 2022.
Narasumber pada orasi ilmiah tersebut yakni Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Chairman of the Board and CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan PT Freeport gelar orasi ilmiah
- VIVA/Agus Setiawan
Bukan tanpa alasan, orasi ilmiah pertama kali di gelar di kampus ITS Surabaya. Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu mengatakan jika Surabaya adalah kota perjuangan yang juga kota hilirisasi dari Freeport-McMoran saat ini.
“Saya memilih di ITS bukan tidak mempunyai alasan. Surabaya adalah kota perjuangan. Dan Surabaya adalah kota hilirisasi dari freeport-McMoran yang ada saat ini,”jelas Bahlil.
Bahlil mengatakan, jika PT Freeport McMoran selalu konsisten membangun smelter di Indonesia.
“Hari ini kita apresiasi kepada PT Freeport Indonesia yang patuh dengan undang-undang membangun smelter di Indonesia yaitu di Gresik,” ujar Bahlil saat orasi ilmiah di kampus ITS.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan PT Freeport gelar orasi ilmiah
- VIVA/Agus Setiawan
Dalam kegiatan tersebut, PT Freeport memberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa, juga mahasiswa berprestasi dari Papua 10 orang di kampus ITS Surabaya. Begitu juga di kampus UGM, PT Freeport memberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa dan 10 mahasiswa berprestasi dari Papua.
Muncul Rencana Cuma Penerima BLT yang Bisa Mengisi Pertalite atau Solar?
Besar kemungkinan jika skema BLT diterapkan, maka golongan masyarakat yang menerima, atau yang berhak menggunakan Pertalite akan diseleksi lebih ketat lagi berdasarkan ko
