BI: Inflasi Pangan Kunci Jaga Ekonomi RI dari Ketidakpastian Global
- istimewa
VIVA Bisnis – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S. Budiman mengatakan, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang saat ini tengah digenjot oleh BI, merupakan implementasi dari arahan Presiden Jokowi dalam rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada 18 Agustus 2022 lalu.
Dengan tindak lanjut berupa GNPIP Nasional yang sebelumnya telah digelar di Surabaya pada 14 September 2022, Aida menegaskan bahwa fokus utama dari GNPIP ini adalah untuk menjaga perekonomian Indonesia dari ketidakpastian global.
"Yang menjadi pekerjaan rumah kita adalah tentang menjaga transmisi harga energi dan harga komoditas," kata Aida dalam telekonferensi, Senin 3 Oktober 2022.
Baca juga:Â Harga Emas Hari Ini 3 Oktober 2022: Global dan Antam Naik
Aida menjelaskan, dalam rapat dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 lalu, pihaknya telah melihat bahwa perekonomian global akan diwarnai oleh berlanjutnya prospek ekonomi yang terus menurun.
"Bahkan di beberapa negara sudah muncul istilah resesi dan kemudian inflasi yang terus tinggi," ujar Aida.
Selain itu, lanjut Aida, ada pula tantangan lain berupa dinamika kecepatan normalisasi moneter dari negara-negara maju. Dimana, langkah-langkah yang diambil pun cenderung berupaya menyelamatkan perekonomian negaranya masing-masing dari jurang resesi tersebut.
Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa dinamika semacam itu akan menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global, yang juga akan turut membawa dampak yang cukup signifikan bagi sejumlah negara termasuk Indonesia.
Meski demikian, Aida memastikan bahwa kondisi ketahanan ekonomi di dalam negeri sampai saat ini masih cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah indikator, yang dinilai BI harus dipertahankan guna menjaga perekonomian nasional dari dampak ketidakpastian di pasar keuangan global tersebut.
"Di dalam negeri, semua indikator-indikator yang kami pantau seperti pertumbuhan perekonomian, kemudian sektor eksternal, stabilitas sistem keuangan termasuk kredit dan UMKM, itu masih berjalan dengan baik sehingga perlu dipertahankan," ujarnya.