Hadapi Ancaman Resesi 2023, Ini Strategi yang Disiapkan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Dunia saat ini tengah dihadapkan dengan ketidakpastian global akibat melonjaknya harga energi dan pangan. Kondisi ini pun memicu tingginya inflasi. Bahkan, ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami resesi di 2023 mendatang.

Usai Nyoblos, Ini Harapan Sri Mulyani untuk Gubernur Banten dan Wali Kota Tangsel

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan terus melihat perkembangan yang sangat dinamis tersebut. Sebab, negara besar dunia seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China memiliki pengaruh besar.

"Mereka memang sedang dalam suasana dan proses adjustment yang tidak mudah dan pasti akan memberikan dampak kepada seluruh dunia," ujar Sri Mulyani kepada awak media, Kamis 29 September 2022.

Pakai Kemeja Abu-abu, Sri Mulyani Nyoblos di TPS Bintaro Tangsel

Ilustrasi resesi global

Photo :
  • U-Report

Ani, begitu sapaan akrabnya mengatakan, perekonomian Indonesia hingga 2022 masih tumbuh cukup resilient atau memiliki kemampuan untuk pulih. Di mana itu di dukung oleh konsumsi, ekspor, dan investasi.

Sri Mulyani Ungkap Investasi di KEK Capai Rp 205,2 Triliun, Sudah Serap 132.227 Tenaga Kerja

"Kita lihat konsumsi masih bagus, ekspor masih sangat kuat, investasi sudah mulai pulih. Kalau untuk kuartal IV tadi saya sampaikan, belanja pemerintah mungkin akan cukup banyak mengkontribusikan," jelasnya.

Sementara itu, untuk 2023 Indonesia akan menghadapi lingkungan perekonomian yang melemah. Dengan itu, pemerintah jelasnya, akan menjaga ekonomi yang resilient tersebut sebagai shock absorber untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Oleh karena itu daya beli harus dijaga secara sangat hati-hati. Makanya tadi yang disampaikan dari dunia usaha pertumbuhan kredit sudah meningkat, itu semuanya bisa menciptakan pekerjaan, income, dan daya beli," ujar Ani.

Untuk menjaga itu, jelasnya, pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai alat. Pihaknya juga akan menjalin bekerja sama dengan Bank Indonesia dan seluruh perangkat pemerintah untuk terus menjaga pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman

Menteri UMKM Kasih Sinyal Sri Mulyani Setujui Insentif PPh Final UMKM Diperpanjang

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman menyebut pihaknya telah mengusulkan perpanjangan insentif UMKM Pajak Penghasilan (PPh) Final 0,5 persen.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024