Menko PMK: Tak Usah Khawatir Disrupsi Digital Pangkas Lapangan Kerja
VIVA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengigatkan di era disrupsi digital saat ini, banyak pekerjaan yang digantikan oleh otomatisasi. Karena itu, Generasi muda harus kreatif dalam menyikapinya dengan membuka lapangan pekerjaan.
Sebab lanjut dia, era disrupsi ini juga menciptakan banyak peluang pekerjaan baru. Muhadjir mencontohkan, lulusan fakultas hukum dulu selalu ingin jadi hakim atau jaksa. Kini, muncul banyak peluang menjadi bagian legal perusahaan atau bahkan perorangan.
“Dulu, waktu saya kecil tak terbayangkan artis menyewa pengacara untuk menyelesaikan persoalan,” kata Muhadjir saat menghadiri wisuda di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), dikutip dari laman Kemenko PMK, Rabu, 28 September 2022.
Dia menjabarkan, mengutip data McKinsey, sebanyak 23 juta lapangan kerja akan digantikan automation hingga 2030. Hal itu membuktikan bahwa disrupsi tersebut memang memiliki potensi mengubah struktur ekonomi.
“Contohnya, petugas pintu tol. Mereka kini digantikan mesin otomatis,” kata Muhadjir.
Dalam kesempatan itu dia pun berpesan kepada lulusan UMG untuk menanamkan tiga nilai penting, yakni integritas, kerja keras, dan gotong royong. Nilai Integritas berkaitan dengan kejujuran dan amanah, menurutnya nilai ini penting agar bisa dipercayai oleh semua orang.
“Tidak ada orang yang terpercaya yang tidak berhasil,” tegasnya.
Kemudian, nilai kerja keras juga penting dalam menciptakan peluang pekerjaan. Tanpa kerja keras maka peluang pekerjaan tidak bsia didapat. Kemudian ke tiga, nilai gotong royong, yang sangat penting dalam urusan bekerja sama dan koperasi dengan berbagai pihak.
"Tidak usah khawatir dengan disrupsi hilangnya banyak pekerjaan. Yang terpenting bagaimana alumni Universitas Muhammadiyah Gresik ini kreatif, create job. Baik itu untuk dirinya sendiri maupun membuka lapangan kerja untuk orang lain," tutupnya.