Di Sela Pertemuan G20, Zulhas: RI Raih 23 Kontrak Dagang US$1 Miliar

Mendag Zulhas di Pertemuan G20 Bali.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, di sela-sela pertemuan G20 Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting di, Bali. Telah disepakati 23 kontrak dagang, dengan nilai US$1 miliar.

Harga Emas Hari Ini 23 November 2024: Produk Antam Kinclong di Akhir Pekan

Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, pada pertemuan tersebut Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan 13 negara mitra diantaranya,  Australia, Afrika Selatan, AS, Arab Saudi. Kemudian India, Inggris, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Spanyol, persatuan Emirat Arab, dan Uni Eropa.

"Indonesia juga mengadakan, pertemuan bilateral dengan satu organisasi internasional yaitu, United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific," kata Zulhas dalam konferensi pers, Jumat 23 September 2022.

Gebrakan Prabowo di Kancah Global: Gabung BRICS hingga Rangkul 2 Negara Adidaya

Baca juga: Menteri Basuki: Tol Cisumdawu Operasional Saat Nataru 2022

Zulhas menuturkan, sebagai upaya konkrit untuk mengoptimalkan hubungan dengan negara-negara yang telah memiliki perjanjian bilateral. Maka dilaksanakan penandatanganan kontrak antara pelaku usaha Indonesia dengan negara-negara tersebut.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

"Kontrak dagang yang di sela-sela alhamdulillah ada 23 kontrak dengan nilai hampir US$1 miliar. Ini di sela-sela ya, apalagi kalau misi dagang khusus," ujarnya.

Mendag yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas.

Photo :
  • Dok. PAN

Zulhas mengatakan, salah satu kontrak kerja sama itu ada pada pegembangan sumber daya manusia di bidang IT. Kerja sama itu dimaksudkan untuk memanfaatkan di perdagangan jasa.

"Akan dimanfaatkan untuk perdagangan jasa dalam hal ini antara pelaku Australia dengan Indonesia. Dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement," jelasnya.

Adapun upaya itu jelasnya, dilakukan sebagai bentuk nyata utilisasi dan konsesi Indonesia dengan negara mitra dagang. Sekaligus sebagai inisiasi untuk memanfaatkan ekonomi melalui perjanjian perdagangan bilateral.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya