Cerita Eks Karyawan Shopee yang Di-PHK: Gak Ada Info dan Kabar Apapun
- Antara
VIVA Bisnis – Pihak Shopee Indonesia mengaku dengan berat hari harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan mereka. Hal tersebut diungkapkan Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira pada Senin, 19 September 2022.
Menyusul kabar tersebut, salah seorang karyawan terdampak PHK Shopee menyampaikan rasa sedih sekaligus kekecewaan yang ia alami melalui Linkedin. Dia adalah Thoriqi Rosyidi mantan Customer Operation Analyst Shopee.
Thoriqi mengatakan sebelumnya ia tidak mengetahui terkait kabar PHK tersebut, dia dan teman-temannya juga tidak menyangka bakal mendapat surat pemberhentian secara tiba-tiba dari pihak Shopee. Melalui cerita yang disampaikan Thoriqi, tergambar jelas situasi dan keadaan pasca sejumlah karyawan termasuk dirinya mendapatkan kabar PHK.
“Lagi serius-seriusnya kerja terus dapet panggilan dari HR. kaget banget gaada info dan kabar apapun. Lihat teman sekantor nangis semua, ada yang langsung telpon orang tuanya, ada yang tiba-tiba diem, ada yang nangis kejer banget, ada yang langsung pesen tiket balik ke rumah (anak rantau), gue cuma stuck tiba-tiba air mata netes” jelas Thoriqi di akun Linkedin-nya, dikutip Selasa 20 September 2022.
Lebih lanjut, Thoriqi mengaku kecewa dengan keputusan tersebut, namun menurut kepercayaannya semua ini sudah jadi ketentuan tuhan sehingga rasa kecewa itu dapat ia redam. “udah susah-susah sampai tahap ini, udah banyak yang dikorbankan, tapi…. Gapapa, kata ibu itu udah qodar (takdir), harus diterima” jelas pemuda itu
Terakhir dia berpesan kepada seluruh teman-temannya yang terkena dampak PHK Shopee untuk terus semangat. “Kalian orang-orang hebat, semoga sukses di luar sana. Jangan lupa jaga kesehatan ya.” pungkasnya
Alasan Shopee PHK karyawan
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira mengatakan, ekonomi global menjadi alasan perusahaan untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien, “Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” ujar Radynal dalam keterangan resminya, Senin.
Langkah efisiensi ini menurut Radynal sejalan dengan fokus perusahaan secara global, untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan. Dia mengatakan, kedua hal itu merupakan dua komponen penting dalam menjalankan bisnis, di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
"Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini," kata Radynal.