Sri Mulyani Pastikan Daya Listrik 450 VA Tidak Dihapus Tahun Depan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait rencana penghapusan atau pengalihan pelanggan rumah tangga dengan daya listrik 450 VA menjadi 900 VA. Sri Mulyani memastikan, subsidi kepada pelanggan rumah tangga daya listrik 450 VA tetap diberikan hingga tahun 2023. Hal itu ditegaskannya sesuai dengan RUU APBN 2023.

KPK: Tersangka Korupsi Kasus LPEI Kemungkinan Bertambah

"Kita tidak membahas itu, jadi selama RUU APBN kita masih menggunakan struktur dari pengguna listrik yang masih sama," tegas Sri Mulyani usai rapat bersama Badan Anggaran, Rabu 14 September 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Sri Mulyani Umumkan APBN Oktober 2024 Defisit Rp 309,2 Triliun

Sebelumnya, kabar penghapusan listrik dengan daya 450 VA mencuat dalam Rapat Kerja Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, pada Senin 12 September 2022.

"Kita sepakat dengan Pemerintah untuk (menaikkan daya listrik) 450 VA menjadi 900 VA, dan 900 VA menjadi 1.200 VA," kara Ketua Banggar, Said Abdullah.

BNPB Klaim Jaringan Listrik di Flores Timur Terdampak Erupsi Lewotobi Sudah Pulih 80 Persen

Said menjelaskan, dengan kesepakatan itu baik pemerintah maupun masyarakat yang menjadi pelanggan listrik akan sama-sama mendapatkan manfaat.

Dari sisi pemerintah, kebijakan ini akan mendongkrak permintaan konsumsi listrik, dan bisa mengurangi oversupply. Sementara dari sisi pelanggan, dia meyakini bahwa nantinya masyarakat pelanggan listrik golongan 900 VA dan 1.200 VA tersebut akan lebih bisa sejahtera karena pasokan listriknya meningkat.

"Kebijakan ini untuk membela orang miskin. Jangan sampai saat dia mau cuci baju (menggunakan mesin cuci), tapi dia harus mematikan kulkasnya (karena daya listriknya tidak cukup)," ujar Said.

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Sri Mulyani Ungkap Dampak Kemenangan Trump di AS ke Kurs Rupiah

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kemenangan Donald Trump dalam Pilpres di Amerika Serikat (AS) bakal berdampak signifikan pada pasar keuangan global.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024